8 Cara Melindungi Diri dari Kabut Asap dengan Mudah
Asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meluas ke Kalimantan dan Sumatra. Kondisi ini tentu sangat berbahaya bagi siapa saja yang terkena, terutama bayi yang sistem kekebalannya masih lemah.
Jika kabut asap sangat berbahaya bagi bayi, bagaimana Anda bisa melindungi bayi Anda dari bahaya ini?
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kabut asap dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan, lingkungan, dan keanekaragaman hayati.
Berikut cara melindungi diri dari kabut asap yang efektif
1. Sedapat mungkin Hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah / bangunan, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan masalah pernapasan.
2. Jika terpaksa pergi ke luar rumah / bangunan maka Anda harus menggunakan topeng.
3. Minumlah lebih banyak air dan lebih sering
4. Bagi mereka yang memiliki masalah paru-paru dan jantung sebelumnya, tanyakan kepada dokter Anda untuk perlindungan tambahan sesuai dengan kondisinya. Segera cari perawatan medis atau fasilitas layanan kesehatan terdekat jika Anda mengalami kesulitan bernapas atau masalah kesehatan lainnya.
5. Selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih Bersih (PHBS), seperti makan bergizi, jangan merokok, cukup istirahat, dll.
6. Cobalah untuk mencegah polusi di luar memasuki rumah / sekolah / kantor dan ruang tertutup lainnya
7. Air minum dan penyimpanan makanan harus terlindungi dengan baik.
8. Buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak harus dimasak dengan baik.
Fakta betapa berbahayanya kabut asap bagi bayi terbukti. Berdasarkan sejumlah sumber berita, bayi berusia 4 bulan meninggal, diduga akibat infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dampak kabut asap yang melanda wilayah Sumatera Selatan.
Tidak hanya itu, hingga Sabtu (14/9), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Sumatra Selatan mengatakan, sebanyak 2.188 anak balita terkena ISPA karena kabut asap tebal. Belum lagi para korban yang ada di Kalimantan.
Bagaimana Cara Melindungi Bayi dari Kabut Asap
Menurut Dr. Alvin Nursalim, SpPD, dari KlikDokter, melindungi bayi dari kabut asap agak lebih sulit. Alasannya, daya tahan mereka jauh lebih rendah daripada orang dewasa, sehingga sangat mudah terpengaruh. Selain itu, organ bayi dan saluran pernapasan yang tidak sempurna juga meningkatkan risiko kematian akibat kabut asap.
Baca Juga: 16 Tips Menjaga Kesehatan saat Kabut Asap
Sebelum akhirnya dapat menyebabkan kematian, kabut asap akan memicu masalah pernapasan terlebih dahulu. Misalnya batuk, iritasi tenggorokan, hingga saluran pernapasan bagian atas.
Serangan asma dan sesak napas bisa dipicu oleh kabut asap. Sayangnya, bayi tidak dapat menunjukkan keluhan mereka dengan jelas selain menangis, sehingga masalah tersebut sering luput dari perhatian orang tua.
Untuk alasan ini, dr. Alvin menyarankan orang tua di berbagai daerah yang diliputi kabut asap untuk mengambil langkah-langkah pencegahan berikut untuk melindungi diri dan bayi dari kabut asap.
1. Sebisa mungkin jangan pindah ke luar rumah
Jika Anda tinggal di daerah sekitar kawasan hutan dan asap hutan dan sudah mulai muncul, bayi tidak boleh dibawa keluar rumah. Meski kabut mungkin masih tipis, tetapi ingat, daya tahan tubuh bayi masih rendah.
Anda disarankan untuk pindah di kamar berpendingin, sehingga sirkulasi udara lebih baik dan tidak ramai.
2. Tutup semua jendela dan pintu, nyalakan kipas angin
Pastikan untuk menutup semua pintu, jendela, dan ventilasi jika perlu untuk mencegah kabut asap memasuki rumah. Tutupi celahnya dengan erat, kemudian nyalakan kipas angin dan agar asap yang masuk ke rumah terbuang lagi keluar.
Jika kabut asap telah mereda, maka Anda dapat membuka jendela, lalu bersihkan sisa debu yang menempel di permukaan. Anda juga bisa menyirami pekarangan sehingga asap dan debu berkurang.
3. Kenakan masker bayi khusus
Jika bayi dapat memakai masker, belilah masker bayi khusus yang bisa didapatkan di apotek. Topeng ini cukup efektif untuk meminimalkan asap yang dihirup. Namun, jangan lupa untuk menggantinya secara teratur, ya!
4. Orang tua harus bersih sebelum memegang bayi
Bayi masih dapat terkena polutan atau kabut asap dari tangan dan pakaian orang tua mereka yang baru saja berada di luar ruangan. Jadi, sebelum menyentuh atau menggendong bayi, Anda harus mencuci tangan, jika perlu mandi dan ganti baju dulu.
5. Tidak perlu menggunakan wewangian di rumah
Meskipun bau asapnya tidak sedap, tetapi Anda tidak perlu memasang aromaterapi (terutama yang membakar dan menyebabkan asap) di dalam ruangan. Sebab, pada bayi sensitif, justru bisa memperburuk masalah pernapasan dan membuat mata jadi perih.
6. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi
Tidak hanya melindungi dari luar dari kabut asap, bayi juga harus dilindungi dari dalam atau dari sistem kekebalan itu sendiri untuk melindungi diri dari kabut asap.
Baca Juga: Cara Mengatasi Hati Gelisah Tanpa Sebab
"Tingkatkan daya tahan tubuh dengan terus memberikan susu dan makanan pelengkap bergizi," pungkas Dr. Alvin. Selain itu, jadwal imunisasi tidak boleh dilewatkan.
Ini adalah cara melindungi diri dan bayi Anda dari kabut, terutama di Kalimantan dan Sumatra, yang terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Tidak hanya bayi, juga lindungi diri Anda dan anggota keluarga lainnya dengan melindungi diri Anda dari kabut asap di atas, yaitu, mengenakan topeng, lebih baik tetap berada di dalam rumah, dan menjaga serta meningkatkan daya tahan.
0 Response to "8 Cara Melindungi Diri dari Kabut Asap dengan Mudah"
Post a Comment