Proposal TAK Halusinasi Sesi 1-5 Terbaru Lengkap
RANCANGAN KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
HALUSINASI
DI RUANG............... RSJ .................
- LATAR BELAKANG
- TUJUAN
- JENIS TAK
- SETTING
- ALAT
- METODE
- TERAPIS
1.
Leader:
2.
Co Leader:
3.
Fasilitator:
4.
Observer:
- LANGKAH KEGIATAN
1.
Persiapan
2.
Orientasi
3.
Tahap Kerja
4.
Tahap
Terminasi
- EVALUASI DAN DOKUMENTASI
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
HALUSINASI
A.LATAR BELAKANG
TAK stimulasi persepsi sensori halusinasi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah (Budi Anna Keliat dan Akemat, 2005).
Menurut Purwaningsih dan Karlina (2009), TAK stimulus persepsi merupakan sebuah terapi yang bertujuan untuk membantu klien yang mengalami kemunduruan orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku maladaftif. Proposal TAK Halusinasi .
Program terapi aktivitas kelompok(TAK) adalah salah satu asuhan keperawatan gangguan jiwa yang tidak hanya difokuskan pada aspek psikologis, sosial dan fisik, tetapi juga fokus pada kognitif. Beberapa terapi modalitas yang bisa diterapkan yaitu salah satunya terapi aktivitas kelompok(TAK) Stimulasi Persepsi halusinasi.
Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh klien gangguan jiwa. Klien merasakan sensasi berupa suara, pengecapan, penglihaan, perabaan, atau penghidupan tanpa disertai dengan stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011).
Halusinasi merupakan persepsi yang salah (seperti tanpa stimulus eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan realitas(kenyataan) seperti melihat bayangan atau suara-suara yang sebenarnya tidak pernah ada. Pencerapan tanpa adanya rangsangan apapun oleh panca indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terjaga yang disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional, histerik atau organic, (Wijayaningsih, 2015).
B.TUJUAN
Menurut Budi anna keliat dan Akemat (2005), tujuan TAK sebagai berikut :
1.Tujuan umum
Adapun tujuan dari terapi aktivitas kelompok(TAK) stimulasi persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh paparan stimulus kepadanya.
2.Tujuan khusus
- Pasien bisa mengenal halusinasi
- Pasien bisa mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Pasien bisa mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain
- Pasien bisa mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal
- Pasien bisa mengontrol halusinasi dengan meminum obat
C.MANFAAT
Menurut Purwaningsih dan Karlina (2009), TAK mempunyai manfaat terapeutik yaitu : manfaat umum, khusus, rehabilitasi.
1.Manfaat Umum
- Meningkatkan kemampuan uji realitas/nyata (reality testing) dengan komunikasi terapeutik serta umpan balik dengan ataupun dari orang lain.
- Melakukan sosialisasi.
- Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif serta efektif.
2.Manfaat khusus
- Meningkatkan identitas diri.
- Menyalurkan emosi secara konstruktif.
- Meningkatkan keterampilan hubungan interpersonal atau sosial.
3.Manfaat rehabilitasi
- Meningkatkan ketrampilan ekspresi diri.
- Meningkatkan ketrampilan sosial.
- Meningkatkan kemampuan empati.
- Meningkatkan kemampuan atau pengetahuan pemecahan masalah.
D. SETTING
Keterangan Gambar
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
E.PEMBAGIAN TUGAS
Menurut Lilik (2011), pembagian tugas pada saat TAK antara lain :
1.Peran Leader
- Memimpin jalannya kegiatan TAK
- Menyampaikan tujuan serta waktu permainan pada klien
- Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan pada klien
- Memberi respon atau tanggapan yang sesuai dengan perilaku pasien
- Meminta respon dari klien atas permainan yang sudah dilakukan
- Memberi reinforcement positif pada klien
- Menyimpulkan kegiatan yang sudah dilaksanakan
2.Peran Co-Leader
- Membantu tugas leader
- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke-leader
- Mengingatkan leader tentang kegiatan yang akan dilakukan
- Menjadi contoh kegiatan bersama dengan leader
3.Peran Observer
- Mengobservasi jalannya acara
- Mencatat jumlah pasien yang hadir
- Mencatat perilaku verbal dan non-verbal selama kegiatan sedang berlangsung
- Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan oleh klien
- Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas kelompok(TAK)
- Membuat laporan hasil kegiatan
4.Peran Fasilitator
- Memfasilitasi jalannya kegiatan
- Memfasilitasi klien yang kurang aktif
- Mampu memotivasi pasien untuk kesuksesan kegiatan
- Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok
5.Peran Pasien Kriteria Pasien
- Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi
- Klien dengan gangguan stimulasi persepsi sensori halusinasi sudah bisa berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
- Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas.
- Klien tidak membahayakan diri dan orang lain.
- Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya.
- Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik.
F.AKTIVITAS DAN INDIKASI TAK STIMULASI PERSEPSI
Aktivitas TAK stimulasi persepsi halusinasi dilakukan dengan lima sesi yang melatih kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi antara lain sebagai berikut :
- Sesi I : Mengenal halusinasi
- Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
- Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
- Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
G. PROSES KEPERAWATAN
1. TAK Stimulasi Persepsi Mengontrol Halusinasi
SESI I : Mengenal Halusinasi
a. Tujuan
- Klien mengenal halusinasi.
- Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
- Klien mengenal frekuensi halusinasi.
- Klien mengenal perassan bila mengalami halusinasi
b. Setting
- Kelompok berada diruang yang tenang
- Klien duduk melingkar
c. Alat
- Sound system
- Spidol
- Papan tulis (white borad)
d. Metode
- Diskusi
- Tanya jawab
e. Langkah – langkah
Persiapan
- Memilih pasie sesuai dengan gangguan jiwa, yaitu pasien dengan perubahan persepsi sensori halusinasi
- Membuat kontrak dengan pasien
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan untuk TAK
Orientasi
- Salam terapeutik
terapis mengucapkan salam.
- Evaluasi validasi
terapis menanyakan perasaan peserta hari ini.
- Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan dan terapis menjelaskan aturan main seperti : masing masing pasien memperkenalkan diri dengan menyebutkan namanya, nama panggilan, jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin pada terapis, lama kegiatan 45 menit, setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Kerja
- Terapis memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan). Terapis meminta pasien memperkenalkan nama serya nama panggilan secara berurutan, dimulai dari pasien yang berada di sebelah kiri terapis, searah dengan jarum jam.
- Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu masing-masing pasien membagi pengalaman tentang halusinasi yang mereka alami dengan menceritakan : Isi halusinasi, Frekuensi halusinasi, Waktu terjadinya, Perasaan klien saat mengalami halusinasi.
- Meminta pasien menceritakan halusinasi yang dialami secara berurutan dimulai dari pasien yang ada di sebelah kiri terapis, seterusnya bergiliran searah dengan jarum jam.
- Saat seorang pasien menceritakan pengalaman halusinasinya, setelah cerita selesai terapis mempersilahkan pasien lain untuk bertanya sebanyak 3 pertanyaan.
- Lakukan kegiatan (b) sampai semua pasien selesai mendapat giliran.
- Setiap pasien bisa menceritakan halusinasinya, terapis memberikan pujian.
Terminasi
- Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti kegiatan TAK dan Terapis memberikan pujian atas keberhasilan anggota kelompoknya.
- Rencana tindak lanjut
Terapis menganjurkan pada peserta jika mengalami halusinasi segera menghubungi perawat atau teman lainnya.
- Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien kegiatan TAK berikutnya yaitu belajar mengontrol halusinasi dan terapis membuat kesepakatan dengan klien waktu dan tempat TAK berikutnya.
f. Evaluasi
dan Dokumentasi
a. Tujuan
1) Persiapan
3) Kerja
f. Evaluasi dan Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas kelompok. Jakarta: EGC. Proposal TAK Halusinasi
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC.
Lilik. 2011. Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purwaningsih dan Karlina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Mitra Cendeka.
Wijayaningsih. 2015. Panduan Lengkap Praktek Klinik Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Trans Info Media.
No.
|
Aspek
yang dinilai
|
Nama
peserta TAK
|
||||
1.
|
Menyebutkan
isi halusinasi
|
|||||
2.
|
Menyebutkan
waktu halusinasi
|
|||||
3.
|
Menyebutkan frekuensi halusinasi
|
|||||
4.
|
Menyebutkan perasaan bila
halusinasi timbul
|
Note : petunjuk dilakukan nilainya = 1
2.TAK Stimulasi Persepsi Mengontrol Halusinasi
SESI II : Mengontrol Halusinasi: Menghardik
a.Tujuan
1) Persiapan
3) Kerja
f.Evaluasi dan Dokumentasi
Note : petunjuk dilakukan nilainya =
1
3.TAK Stimulasi Persepsi Mengontrol Halusinasi
SESI III : Menyusun Jadwal Kegiatan
a.Tujuan
1)Persiapan
3)Kerja
f.Evaluasi dan Dokumentasi
SESI IV: Cara Minum Obat yang Benar
a.Tujuan
1)Persiapan
3)Kerja
SESI II : Mengontrol Halusinasi: Menghardik
a.Tujuan
- Pasien bisa menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mangatasi halusinansi.
- Pasien bisa memahami dinamika halusinasi.
- Pasien bisa memahami cara menghardik halusinasi.
- Pasien bisa memperagakan cara menghardik halusinasi.
- Pasien duduk melingkar (lingkaran penuh).
- Kelompok di tempat yang tenang dan nyaman.
- Sound system
- Diskusi.
- Tanya jawab.
- Simulasi.
1) Persiapan
- mempersiapkan alat
- mempersiapkan tempat pertemuan.
- Salam terapeutik
- Evaluasi (Validasi)
- Kontrak
3) Kerja
- Terapis meminta masing masing pasien secara berurutan searah jarum jam menceritakan apa yang dilakukan disaat mangalami halusinasi dan apakah hal tersebut dapat mengatasi halusinasinya.
- Setiap selasai pasien menceritakan pengalamannya, terapis memberi pujian serta mengajak pasien lainnya untuk memberikan tepuk tangan.
- Terapis menjelaskan mengatasi halusinasi dengan cara menghardik halusinasi saat halusinasi itu muncul.
- Terapis mempraktekkan cara menghardik halusinasi.
- Terapis meminta masing masing pasien mempraktekkan cara menghardik halusinasi dimulai dari peserta disebelah kiri berurutan searah dengan jarum jam sampai semua pasien mendapatkan giliran.
- Terapis memberikan pujian serta megajak semua pasien bertepuk tangan setelah setiap pasien selesai memperagakan cara menghardik halusinasi
- Evaluasi
- Rencana tindak lanjut
- Kontrak yang akan datang
f.Evaluasi dan Dokumentasi
No.
|
Aspek
yang dinilai
|
Nama
peserta TAK
|
||||
1.
|
Menyebutkan cara yang selama ini
digunakan mengatasi halusinasi.
|
|||||
2.
|
Menyebutkan
cara efektifitas
|
|||||
3.
|
Menyebutkan cara mengatasi
halusinasi dengan menghardik.
|
|||||
4.
|
Memperagakan menghardik
halusinasi
|
3.TAK Stimulasi Persepsi Mengontrol Halusinasi
SESI III : Menyusun Jadwal Kegiatan
a.Tujuan
- Pasien dapat memahami pentingnya melakukan aktivitas untuk mencegah timbulnya halusinasi.
- Pasien bisa menyusun jadwal aktivitas hariannya dari pagi hari sampai dengan tidur malam.
- Klien duduk melingkar mengelilingi meja
- Lingkungan tenang dan nyaman
- Kertas HVS sejumlah peserta
- Pensil
- Spidol
- White board
- Diskusi
- Latihan
1)Persiapan
- Terapis mempersiapkan alat dari tempat TAK
- Terapis membuat kontrak dengan pasien
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi
- Kontrak
3)Kerja
- Terapis menjelaskan langkah-langkah kegiatan.
- Terapis memberikan kertas sebanyak satu lembar dan masing–masing pasien sebuah pensil.
- Terapis memberitahukan bahwa pentingnya aktivitas yang teratur dalam upaya mencegah terjadi halusinasi.
- Terapis memberikan contoh bagaimana cara menyusun jadwal dengan menggambarkannya dipapan tulis.
- Terapis meminta setiap pasien menyusun jadwal aktivitas dari bangun pagi sampai dengan tidur malam.
- Terapis mengarahkan setiap pasien sampai berhasil menyusun jadwalnya.
- Terapis memberikan pujian kepada masing–masing pasien setelah mereka berhasil menyusun jadwal.
- Evaluasi
- Tindak lanjut
- Kontrak yang akan datang
f.Evaluasi dan Dokumentasi
No.
|
Aspek
yang dinilai
|
Nama
peserta TAK
|
||||
1.
|
Menyebutkan pentingnya aktivitas
mencegah halusinasi.
|
|||||
2.
|
Membuat jadwal kegiatan
harian
|
Note
: petunjuk dilakukan nilainya = 1
4. TAK Stimulasi Persepsi MengontrolHalusinasiSESI IV: Cara Minum Obat yang Benar
a.Tujuan
- Klien dapat mengetahui jenis – jenis obat yang harus diminumnya.
- Klien mengetahui perlunya minum obat secara teratur.
- Klien mengetahui 5 benar minum obat.
- Klien mengetahui efek terapi dan efek samping obat.
- Klien mengetahui akibat jika putus obat.
- Klien duduk melingkar.
- Kelompok berada diruang yang tenang dan nyaman.
- Contoh obat – obatan.
- Spidol white board.
- White board.
- Diskusi.
- Tanya jawab.
- Simulasi.
1)Persiapan
- Terapis mempersiapkan alat dan tempat.
- Terapis membuat kontrak dengan klien.
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi
- Kontrak
3)Kerja
- Terapis membagikan contoh obat, sesuai obat yang diberikan kepada setiap pasien.
- Terapis menjelaskan betapa pentingnya minum obat dengan teratur, sesuai dengan anjuran.
- Terapis meminta pasien untuk menjelaskan ulang akan pentingnya minum obat secara bergantian, searah dengan jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis.
- Terapis mejelaskan akibat tidak minum obat dengan teratur.
- Terapis meminta pasien menyebutkan secara bergantian akibat tidak minum obat dengan teratur.
- Terapis menjelaskan 5 benar ketika menggunakan obat: benar obat, benar pasien, benar dosis, benar waktu, benar cara.
- Terapis menjelaskan efek terapi dan efek samping setiap obat yang diberikan sesuai dengan contoh obat yang ada pada pasien.
- Terapi meminta pasien menyebutkan jenis obat, dosis setiap obat, cara penggunaan , waktu dan efek obat tersebut sesuai dengan contoh obat yang ada pada setiap pasien. Secara berurutan searah dengan jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis.
- Terapi memberikan pujian serta mengajarkan pasien bertepuk tangan setiap kali pasien menyebutkan dengan benar.
- Evaluasi
- Tindak lanjut
- Kontrak yang akan datang
f. Evaluasi dan Dokumentasi
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Nama peserta TAK
|
|||||||
1.
|
Menyebutkan pentingnya minum obat
secara teratur.
|
||||||||
2.
|
Menyebutkan akibat jika tidak
minum obat secara teratur.
|
||||||||
3.
|
Menyebutkan jenis obat
|
||||||||
4.
|
Menyebutkan dosis obat
|
||||||||
5.
|
Menyebutkan waktu minum obat
|
||||||||
6.
|
Menyebutkan cara minum obat yang
tepat
|
||||||||
7.
|
Menyebutkan efek terapi obat
|
||||||||
8.
|
Menyebutkan efek samping obat
|
5. Proposal TAK Stimulasi Persepsi Mengontrol Halusinasi
SESI V: Mengontrol Halusinasi dengan Bercakap-Cakapa. Tujuan
- Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain.
- Klien menerapkan cara menghubungi orang lain ketika mulai mengalami halusinasi.
- Tempat TAK di ruangan yang tenang dan nyeman.
- Klien duduk melingkar
- Spidol
- White board
- Diskusi kelompok
- Simulasi
1) Persiapan
- Terapis mempersiapkan alat dan tempat TAK
- Terapis membuat kontrak dengan klien
- Salam terapeutik
- Evalusi/validasi
- Kontrak
3) Kerja
- Terapi menjelaskan pentingnya berbincang dengan orang lain untuk mengatasi halusinasi.
- Terapi meminta kepada pasian situasi yang sering dialami, sehingga timbulnya halusinasi. Pasien secara bergantian bercerita dimulai dari arah kiri terapis.
- Terapi mempraktekkan becakap-cakap dangan orang lain kalau ada tanda-tanda halusinasi itu muncul.
- Pasien meminta memperagakan hal yang sama secara bergantian.
- Terapi memberikan pujian kepada pasien setiap selesai memperagakan.
- Evalusi
- Tindak lanjut
- Kontrak yang akan datang
f. Evaluasi dan Dokumentasi
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Nama peserta TAK
|
|||||||
1.
|
Menyebutkan pentingnya bercakapcakap
ketika halusinasi muncul
|
||||||||
2.
|
Menyebutkan cara bercakapcakap
|
||||||||
3.
|
Memperagakan saat mulai
percakapan
|
Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas kelompok. Jakarta: EGC. Proposal TAK Halusinasi
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC.
Lilik. 2011. Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purwaningsih dan Karlina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Mitra Cendeka.
Wijayaningsih. 2015. Panduan Lengkap Praktek Klinik Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Trans Info Media.
0 Response to "Proposal TAK Halusinasi Sesi 1-5 Terbaru Lengkap"
Post a Comment