-->

Contoh Bab 1 Pendahuluan Skripsi Keperawatan TB Paru

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU 
DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI 
DI BANGSAL DAHLIA  
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN 


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian 
Komprehensif Jenjang Pendidikan 
Strata 1 Keperawatan  Pendidikan Ahli Madya Keperawatan
asuhan keperawatan tb paru nanda nic noc

Ratri Cahyaningsih  
A01401947 





PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN  
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH  
GOMBONG 2017 


PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN 
Saya yang bertanda tangan dibawah ini 
Nama : Ratri Cahyaningsih  
NIM : A01401947 
Program Studi : S1 KEPERAWATAN 
Institusi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong 

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran oranglain yang saya aku sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri  

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanki atau perbuatan tersebut. 

     Gombong, 07 Agustus 2017   
     Pembuat Pernyataan 
        
         MATERAI

     NAMA MAHASISWA/I



LEMBAR PERSETUJUAN

asuhan keperawatan tb paru nanda nic noc



LEMBAR PENGESAHAN  
Karya Tulis Ilmiah oleh Ratri Cahyaningsih, NIM: A01401947, dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Tuberculosis Paru Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi”  telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 09 Agustus 2017  


Dewan Penguji  

Penguji Ketua 
Sawiji, S.Kep., Ns, M.Sc   (............................................) 
Penguji Anggota  
Dadi Santoso, S.Kep.Ns,  M.Kep  (............................................) 




Mengetahui, Ketua Program Studi ILMU 
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong 



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG SKRIPSI, AGUSTUS 2017 

Ratri Cahyaningsih¹, Dadi Santoso, S.Kep.Ns, M.Kep² 

ABSTRAK 

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU
DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI BANGSAL DAHLIA  RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN 

Latar Belakang : Berdasarkan Data Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen, pada tahun 2015 ditemukan kasus baru BTA+ sebanyak 672. Jumlah tersebut naik bila dibandingkan dengan kasus baru BTA+ yang ditemukan tahun 2014 yaitu 435 kasus. 

Basil tuberkel ini menimbulkan reaksi peradangan pada saluran pernafasan dan menyebabkan gangguan pernafasan pada kasus tuberkulosis paru. Mekanisme gangguan yang paling utama dirasakan oleh penderita kasus tuberkulosis paru adalah pada gangguan oksigenasinya. 

Tujuan : Melakukan asuhan keperawatan pada klien tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi dibangsal dahlia RSUD Dr. Soedirman Kebumen. 

Metode : Karya Tulis Ilmiah adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Instrumentnya adalah format asuhan keperawatan. 

Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada klien tuberculosis paru telah teratasi sebagian dengan adanya penurunan pada tanda dan gejala gangguan oksigenasi. 

Kata Kunci : asuhan keperawatan, pemenuhan kebutuhan oksigenasi, tuberculosis paru 

1. Mahasiswa 
2. Dosen 



PROGRAM OF NURSING DEPARTMENT MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Scientific Paper, August 2017 

Ratri Cahyaningsih¹, Dadi Santoso, S.Kep.Ns, M.Kep² 

ABSTRACT 

S1 THE NURSING CARE FOR PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS IN THE FULFILLMENT OF OXYGENATION NEED IN DAHLIA WARD OF  Dr. SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN 

Background: Health profile data of Kebumen Regency shows that the number of new cases of BTA+  in 2015 was 672 cases. There was an increase compared with the number in 2014, i.e. 435 cases. This tubercle bacillus causes an inflammatory reaction in the respiratory tract and this will lead to a respiratory disturbance of pulmonary tuberculosis. The main disturbance mechanism of patients with pulmonary tuberculosis cases is their oxygenation disturbance. 

Objective: To perform nursing care for pulmonary tuberculosis patients in fulfilling an oxygenation need in Dahlia ward of dr. Soedirman hospital of Kebumen. 

Method: This scientific paper is an analytical descriptive with a case study approach. The data was obtained through the interview, physical examination, and observation. The instrument was nursing care format. 

Result: After having nursing care, the fulfillment of oxygenation need for pulmonary tuberculosis patients was partially solvable indicated by a decrease in sign and symptom of oxygenation disturbance. 

Keywords: Nursing care, oxygenation need fulfillment, pulmonary tuberculosis 
1. Student 
2. Lecturer


KATA PENGANTAR 
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “ Asuhan Keperawatan Pada Klien Tuberculosis Paru Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan Karya Tulis ilmiah ini. 

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 
1. Kedua orang yang saya cintai, papa Nur Rohmad dan mama Yekti Handayani, serta nenek Poniyem dan kakak Royan Abdul Aziz, om Masdar dan tante Khomsatun yang telah memberi doa dan dukungan moril maupun materil selama kuliah hingga penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Herniyatun, S.Kep. M.Kep Sp. Mat, selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong. 
3. Nurlaila, S.Kep.Ns, M.kep, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. 
4. Dadi Santoso, S.kep.Ns, M.Kep, selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan. 
5. Semua teman kelas 3B DIII Keperawatan dan khususnya teman-teman Posko Elite yang ikut memberikan inspirasi dan semangat kepada penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 
6. Teman-teman bimbingan dengan penulis untuk kebaikan dan kebersamaannya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungannya. 

Penulis menyadari betul bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharpkan untuk perbaikan dikemudian hari. Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya. Amin. 

Gombong,  Juni 2017 
Ratri Cahyaningsih 




DAFTAR ISI 

HALAMAN JUDUL ........................................................................................  i 
HALAMAN ORISINALITAS .........................................................................  ii 
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................  iii 
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................  iv 
ABSTRAK .......................................................................................................  v 
ABSTRACT .....................................................................................................  vi 
MOTTO  ..........................................................................................................  vii 
KATA PENGANTAR  ....................................................................................  viii 
DAFTAR ISI  ...................................................................................................  ix 

BAB I  PENDAHULUAN  ............................................................................  1 
A. Latar Belakang  ............................................................................  1 
B. Rumusan Masalah ........................................................................  3 
C. Tujuan Penulisan  ........................................................................  3 
D. Manfaat Penulisan .......................................................................  4 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................  5 

BAB III METODE STUDI KASUS ................................................................  31 
A. Desain Studi Kasus ......................................................................  31 
B.  Subyek Studi Kasus .....................................................................  31 
C. Fokus Studi Kasus .......................................................................  31 
D. Definisi Operasional ....................................................................  31 
E. Instrumen Studi Kasus  ................................................................  31 
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................  32 
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus ....................................................  32 
H. Analisa Data dan Penyajian Data ................................................  33 
I. Etika Penelitian Studi Kasus  .......................................................  33 

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ..............................     36 
A. Hasil Studi Kasus ..........................................................................     
36 B. Pembahasan ...................................................................................     
50 C. Keterbatasan Studi Kasus ..............................................................     60 

BAB V PENUTUP ...........................................................................................     61 
A. Kesimpulan ...................................................................................     61 
B. Saran ..............................................................................................     62 


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang  
Penyakit Tuberkulosis Paru (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Setiap tahun didapatkan delapan sampai sepuluh juta kasus baru, 80% mengenai usia produktif. Penyakit ini membunuh 8.000 orang setiap hari atau dua sampai tiga juta orang setiap tahun.

Apabila tidak dikendalikan, dalam 20 tahun mendatang TB akan membunuh 35 juta orang. Melihat kondisi tersebut, World Health Organization (WHO) menyatakan tuberkulosis paru sebagai kedaruratan global sejak tahun 1993 (Andita, 2010). 

WHO Global Report 2014, angka insiden TB di Indonesia tahun 2014 mencapai 183/100.000 penduduk, menurun sekitar 10 persen dari 206/100.000 penduduk jika dibanding tahun 1990 (WHO, 2014). 

Hasil Riskesdas (2013), didapatkan hasil pendataan penyakit menular tahun 2013 yang berhubungan dengan TB paru di peroleh prevalensi penduduk Indonesia yang di diagnosis TB paru tertinggi adalah Jawa Barat (0. 7%), Papua (0.6%), DKI Jakarta (0,6%), Gorontalo (0,5%), Banten (0,4%), dan Papua Barat (0,4%), Penduduk yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan hanya 44.4% diobati dengan program. 

Lima provinsi terbanyak yang mengobati TB dengan obat program adalah DKI Jakarta (68.9%), DI Yogyakarta (67.3%), Jawa Barat (56.2%), Sulawesi Barat (54.2%), dan Jawa Tengah (50.4%) (Riskesdas, 2013). 

Berdasarkan Data Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2015, pada tahun 2015 ditemukan jumlah kasus baru BTA+ sebanyak 672 kasus, naik bila dibandingkan kasus baru BTA+ yang ditemukan tahun 2014 yang sebesar 435 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan terdapat di wilayah kerja UPTD Unit Puskesma Karanggayam II sebanyak 20 kasus. 

Penyakit  TB  yang  disebabkan  oleh  bakteri mycobacterium tuberculosis ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. 

Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-sel pada paruparu akan mati dan paru-paru akan mengecil. 

Akibatnya nafas penderita akan terengah-engah (Alsagaff dan Mukti, 2012). Gambaran mekanisme gangguan oksigen pada penyakit TB itu disebabkan karena bakteri penyebab tuberkulosis mycobacterium tuberculosis  masuk  dalam  saluran  pernafasan.  

Kebanyakan  infeksi tuberkulosis paru terjadi melalui udara yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi. Setelah mycobacterium tuberkulosis berada dalam ruang alveolus biasanya di bagian bawah lobus atas paru atau bagian atas lobus bawah. Basil tuberkel ini menimbulkan reaksi peradangan pada saluran pernafasan dan menyebabkan gangguan pernafasan pada kasus tuberkulosis paru. 
Mekanisme gangguan yang paling utama dirasakan oleh penderita kasus tuberkulosis paru adalah pada gangguan oksigenasinya (Tri, 2012). Penanggulangan gangguan keperawatan oksigenasi dilakukan metode yang paling sederhana dan efektif untuk mengurangi resiko penurunan pengembangan dinding dada yaitu dengan pengaturan posisi saat istirahat. 

Posisi yang paling efektif bagi pasien dengan penyakit kardiopulmonari adalah memberi posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 30-45o (Majampoh, 2013). Posisi semi fowler pada pasien TB paru telah dilakukan sebagai salah satu cara untuk membantu mengurangi sesak napas (Smeltzer & Bare, 2010). 

Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menurunkan konsumsi Oksigen dan menormalkan ekspansi paru yang maksimal serta mempertahankan kenyamanan (Majampoh, 2013). Hal ini sesuai dengan teori Supandi, Nurachmad, & Mamnuah (2008), menyatakan bahwa posisi semi fowler membuat oksigen di dalam paruparu semakin meningkat sehingga memperingan sesak napas. 

Posisi ini akan mengurangi kerusakan membran alveolus akibat tertimbunnya cairan. Hal tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga oksigen delivery menjadi optimal. Sesak nafas akan berkurang dan akhirnya perbaikan kondisi pasien lebih cepat. 

Sedangkan menurut Refi Safitri dan Andriyani (2008), posisi yang paling efektif bagi pasien dengan penyakit kardiopulmonari adalah posisi semi fowler dimana kepala dan tubuh dinaikkan dengan derajat kemiringan 45 oC, yaitu dengan menggunakan gaya gravitasi untuk membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari abdomen ke diafragma. 

Sesak nafas akan berkurang, dan akhirnya proses perbaikan kondisi pasien lebih cepat. Posisi  semi fowler  pada pasien TB paru telah dilakukan sebagai salah satu cara untuk membantu mengurangi sesak napas. 

Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menurunkan konsumsi O2 dan menormalkan ekspansi paru yang maksimal, serta mempertahankan kenyamanan (Smeltzer & Bare, 2010). Berdasarkan latar belakang diatas penulis berminat melakukan asuhan keperawatan pada klien tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

B. Rumusan Masalah  
Rumusan masalah dalam penulisan ini yaitu “Bagaimana asuhan keperawatan pada klien tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi ?” 

C. Tujuan Penulisan  
1. Tujuan Umum 
Tujuan umum dari penulisan ini untuk menguraikan hasil melakukan asuhan keperawatan pada klien tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi 

2. Tujuan Khusus 
a. Memaparkan hasil pengkajian pada klien tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi 
b. Memaparkan hasil analisa data dan keperawatan pada klien tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi 
c. Memaparkan hasil diagnosa pada klien tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi 
d. Memaparkan  perencanaan keperawatan yang dilakukan pada klien tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi 
e. Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada klien tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi 
f. Memaparkan evaluasi keperawatan yang dilakukan pada klien tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi 

D. Manfaat Penulisan 
1. Bagi Masyarakat  
Memberikan informasi dan manfaatnya nyata pada masyarakat tentang pemberian asuhan keperawatan dengan masalah pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien tuberculosis paru.   
2. Bagi Pengembangan 
Ilmu Teknologi Keperawatan Menambah keleluasaan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien tuberculosis paru.   
3. Bagi Penulis 
Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset keperawatan, khususnya studi kasus tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

DAFTAR PUSTAKA 
Alsagaff, Hood dan Mukti, Abdul. (2012). Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga University Press.  
Andita, Nomi. (2010). Hubungan Kinerja Pengawas Minum Obat (PMO) dengan Kesembuhan Pasien TB Paru Kasus Baru Strategi DOTS. Skripsi. Fakuktas Kedokteran Universitas Sebelas Maret : Surakarta. 
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika 
Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI 
Dermawan, Deden. (2012). Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Gosyen Publishing. 
Effendy N. (2009). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC 
Erawati. (2008). Indonesia Peringkat Ketiga Penderita TBC. Jakarta : Kanisius. 
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (2015). NANDA International Nursing Diagnoses:  Definitions & Classification, 2015–2017. 10nd ed. Oxford: Wiley Blackwell. 
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 
Kumala, A. (2008). Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika 
Majampoh, dkk. (2013). Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Kestabilan Pola Napas Pada Pasien TB Paru di Irina C5 RSUP  Prof Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal Keperawatan. Volume 3 No. 1 
Majampoh, dkk. (2013). Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Kestabilan Pola Napas Pada Pasien TB Paru di Irina C5 RSUP  Prof Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal Keperawatan. Volume 3 No. 1 
Notoatmodjo, Soekidjo. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : PT Rineka Cipta. 
Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta 
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardi. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC Jilid 2. Jakarta:EGC  
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 
Potter, Patricia. (2010). Buku Ajar Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktek. Edisi 4. Jakarta : EGC. 
Refi S, & Annisa A (2011).  Keefektifan Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Penurunan Sesak Nafas Pada Pasien Asma di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD DR. Moewardi Surakarta. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta 
Refi S, & Annisa A (2011).  Keefektifan Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Penurunan Sesak Nafas Pada Pasien Asma di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD DR. Moewardi Surakarta. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta 
Sjamsuhidayat, R.Dkk. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC. 
Smeltzer, Bare. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa Agung Waluyo. Edisi 8. Jakarta : EGC. 
Soeparman. (2010). Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 
Sulistyo. (2012). Kebutuhan Dasar Manusia Oksigenasi. Yogyakarta: Graha Ilmu 
Supadi, E. N. Dan Mamnuah. (2008). Hubungan Analisa Posisi Tidur Semi Fowler dengan Kualitas Tidur pada Pasien Gagal Jantung di RSU Banyumas  Jawa Tengah. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Volume 4. No. 2.  
Supadi, E. N. Dan Mamnuah. (2008). Hubungan Analisa Posisi Tidur Semi Fowler dengan Kualitas Tidur pada Pasien Gagal Jantung di RSU Banyumas  Jawa Tengah. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Volume 4. No. 2. 
Suparmi. (2008). Panduan Praktik Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: PT. Citra Parama Tri. (2012). Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi pada Tn. S dengan Tuberkulosis Paru (TB paru) di Ruang Mawar 1 RSUD Karanganyar. Skripsi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada : Surakarta.

Note Perhatikan juga paragraf yang kalian gunakan dan cek layout sesuai dengan yang disuruh sama pembimbing kalian. Untuuk paragraf buat 5 bari satu paragraf dan disini aku buat pargraf kadang cuman 3 bari untuk mudah dibaca. dan jangan lupa perhatikan tanda baca serta referensinya. Salam sukses dari karya mahasiswa nurse

0 Response to "Contoh Bab 1 Pendahuluan Skripsi Keperawatan TB Paru"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel