ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KOLON NANDA NIC NOC
Pengertian
Kanker colorektal adalah suatu bentuk kegansan mulai dari masa
abnormall neoplasma yang muncl di jaringan epithel dari kolon menurut (Haryono 2010). Kankerker korektal di
temukan di kolon dan rectum.rectum dan
kolon adalah bagian dari ususu besar dalam system pencernaan di sbeut
traktus gastrointestinal.
stage kanker kolon |
Kolon
berada di bagian proksimal usus besar
dan rectum di bagian distal5-7cm di atas anus. Rectum dan kolon
merupakan bagian dari system pencernaan,dimana fungsinya adalah meghasilkan enrgi untuk tubuh dan
megeluarkanzat zat hasil metabolism tubuh(Penzzoli
Dkk,2007).
Sedangkan
menurut (Wijaya dan Putri tahun 2013)
knker kolorektal adalah suatu tumor malignant yang muncul pada jaringan
ephitelial dari kolon/rectum.pada umum nya kanker kolorektal adalah adenokarsinoma yang berkembang dari polip adenoma.
Fungsi
utama kolon adalah menyerap air dari veses,dan pada mamalia kolon itu terdiri dari ;
ü
Kolon
menanjak(ascending)
ü
Kolon
melintang (transverse)
ü
Kolon
menurun (descending
ü
Kolon
sigmoid & rectum
Sedangkan
kolon mulai dari bagian usus buntu sering di sebut juga dengan kolon kanan dan bbagian sisi kii nya
di sbeut kolon kiri.
Etiologi
Kanker Korektal
Menurut
(soebachman,2011) ada beberapa factor yang mempengaruhi kanker korektal antara
lain sebagai berikut;
v
Usia
Resiko
terkena penyakit kanker korektal dengan
bertambah nya usia,dan kebanyakan penderita kanker kolon itu berkisar usia nya
antara 60-70 tahun.dan sangat di temui penderita kanker kolon yang umurnya di
bawah 50 taun.
v
Polip
Dengan
adanya polip kusus nya polip adenomatosa akan sangat mempengaruhi terkena nya
penyakit kanker kolorektal.dan apabila polip ini langsung di hilangkan saat
pertama kali di ketahui ,maka tindakan tersebut akan mengurangi resiko terkena
penyakit kanker korektal.
v
Riwayat
kanker
Orang
yang sudah pernah terdiagnosis mengindap penyakt kanker kolon akan beresiko
sangat tinggi akna terkena penyakit kanker kln itu lagi di kemudian hari. Orang
yang pernah menderita kanker ovarium,kanker uterus dan kanker payudara memiliki
resiko yang lebih besar akan terkena penyakit kanker kolorektal.
v
Genetic
/factor keturunan
Dalam
sejarah adanya kanker kolon dalam keluarga ,khusus nya itu keluarga yang
mempunyai riwayat penyakit FAP(familial adenomatous polyposis). Atau penyakit
polip adenomatosa familial itu memiliki
100% resiko terkena penyakit kaker kolorektal sebelum usia 40 tahun apabila FAP
nya tidak di obati sesegera munkin.
v
Radang
kolon atau penyakit colitis ulseratif yan tidak di obati
v
Kebiasaan
makan
Ada
beberap penelitian menunjukan bahwa kebiasaan makan bisa mempengaruhi resiko
terkena penyakt kanker kolorektal.bagi orang yang suka makan danging merah dan
sangat sedikit makan buah dan sayur akan meningkat terkena resiko kanker
koloretal.
v
Kebiasaan
merokok
Orang
yang merokok cenderung memilik resiko jauh lebih besar terkena penyakit kanker
kolon ketimbang orang yang tidak merokok.
v
Terlalu
banyak mengkonsumsi makan yang mengandung pewarna
v
Aktivitas
fisik nya kurang.
v
Obesitas
v
Ter
infeksi oleh virus seperti HPV (human
papiloma virus)
v
Terkena
zat zat kimia seperti mercury,toksin and ototoksin dan gelombang
elektromagnetik
v
Kebiasaan
mengkomsumsi alcohol
v
Berkerja
sambil duduk.
Patofisiologi
Kanker
kolorektal (95%) muncul dari lapisan epitl usus.dan di mulai dari polip jinak
tetapi berubah menjadi tidak terkendalikan dan merusak fungsi usus daan meluas
kedalam struktur sekitarnya,sel kanker dapat terlepas dai tumor primer dan menyebar
kebagian tubuh yang lain dan umunya menyebar ke hati (japaris,2013).
Tingkatan
kanker kolon menurut Diyono,2013
adalah sebagai berikut ;
·
Stadium
satu yaitu ;terbatas hanya pada mukosa
kolon
·
Stadium
2 yaitu ; sudah menembus dinding otot dan belum metastase
·
Stadium
3 yaitu ; sudah melibatkan kelenjar limfe
·
Stadium
4 yaitu ; sudah metastase ke kelenjar limfe
yang berjauhan dan ke organ organ yang
lain.
Kanker
kolorektal merupakan salah satu kanker usus yang tumbuh secraa local dan ber
metastase secara luas.cara penyebaran kanker kolorektal ini ada beberapa
cara sebagai berikut ;
v
Penyebaran
secara local
Penyebaran
cara ini biasaanya masuk kedalam lapisn
dinding usus sampai keserosa dan lemak
mesentrik.dan setelah itu sel kanker tersebut akan mengenai organ sekitar nya.
v
Penyebran
yang lebih luas
Adapun
penybaran yang lebih luas di dalam lumen usus yaitu melalui limfatik dn system
sirkulasi.apabila sel tersebut masuk ke
organ hati kemudin metastase ke organ paru paru,
Penyebaran
lain dapat ke adrenal ,ginjal, kulit,tulang dan otak.sel kanker pun dapat menyebar ke daerah peritoneal pda saat akan
di lakukan reseksi tumor menurut(Diyono,2013).
Hamper
semua kanker kolon ini berkembang dari polip adenoma jenis villous dan tubular dan vilautubular.
yang perkirakan akan menjadi premaligna.tapi dari ke tiga jenis polip
tersebut hanya jenis villous dan tubular
yang akan menjadi premaligna.
ü
Jenis
polip tubular itu berstuktur seperti bola dan bertangkai,
ü
Jenis
villous berstuktur tonjolan seperti jari jari tangan tangan dan tidak
bertagkai.
Kedua
jenis polip tersebut tumbuh seperti bunga kol di dalam kolon sehingga berat nya
tersebut akan menekan dinding mukosa kolon.peneknan yang terus menerus akan
mengaalmi lesi lesi ulserasi yang pada akhirnya akan menajdi pendarahan kolon.
Secara
genetic kanker kolorektal merupakan
penyakit yang kompleks.perubahan genetic sering kali di kaitkan dnegan perkembangan dari lesi lesi
permalignan(adenoma),untuk adenokarsinoma invasive.rankain peristiwa molekuler
dan genetic yang menyebabkan transformasi dari keganasana adenomatosa.prosel
awalnya adalah mutasi Adenomatous Poliposis Gen (APC) yang
pertama kali di temukan pada adenomatosa
poliposis(Familial Adenomatous Polyposis=FAP).protein
yang di kodekan AOC sangat penting dalam pantogen c-myc dan siklinD1 yang mendirong
pertumbuhan menjadi fenotipe ganas,menurut
(Muttaqin,2013).
Tanda
Dan Gejala
Tanda
tanda dan gejala kanker kolrektal itu sangat lah bervariasi dan tidak
spisifik,dan yang sering jadi keluhan
utama dari pasien adalah hal yang berhubugan dengan buang air besar dan lokasi
dari tumor.
tumor
yang berada pada sisi kolon kanan yang mana isi nya it berupa cairan cenderung
tersamar hingga lanjut sedikit sekali cenderung menyebabkan abstruksi karena
lumen usus besar dari fese masih encer .
Gejala
klinis nya yaitu ;
·
sering
merasa penuh
- · ,nyeri abdomen,pendarahan
- · symptomatic anemia yang menyebabkan lemah ,pusing,dan penurunan berat badan.
- Sedangkan tumor yang berada pada kolon kiri cenderung mengakibatkan
- · perubahan pola difekasi sebagai akibat iritasi
- · respon reflek
- · pendarahan,
- · mengecilnya ukuran feses
- · komplikasi karena lesi kolon kiri yang cenderung melingkar mengakibatkan abstruksi
sedangkan
tumor pada rectum bersifat lebih infiltrative saat diagnosis dari lesi
proksimal ,maka prognosis nya lebih jelek (menurut
Kumar dkk 2010)
kanker
usus besar di bagi menjadi dua stadium menurut (Japiries 2013) sebagai
berikut ;
A.
Stadium
Dini
Ø
Tanda iritasi usus dan perubhan kebiasaan difekasi;
o
Sering
buang air besar
o
Diare
atau obtipasi
o
Terkadang
obtipasi dan diare silih berganti
o
Tenesmus
o
Anus
trun tegang
o
Sering
terjadi nyeri samar ada abdomen
o
Pada
pasien lansia bereaksi tumpul dan lambat,tidak peka nyeri,terkadang setelah
perforasi tumor,periotanitis baru
merasakan nyeri dam berobat
Ø
Hematokezia
Tumor luka ulserasi berdarah
o
Terkadang
merah segar dan bisa jadi merah gelap
o
Biasanya
tida banyak
o
Intermitan
o
Jika
tumor agak tinggi biasanya darah dan feses bercampur dan mirip selai
o
Terkadang
keluar lender beradarah
Ø
Ileus
adalah tanda lanjut dari kanker kolorektal.ileus kolon kiri sering di temukan kanker
kolon tipe ulseratif atau hiperplstik menginvasi kesekitar dinding usus
hingga mebuat lumen terhumpit hingga ileus,
o
Sering
berupa ileus mekanik nontotal kronis
o
Awalnya
timbul perut kembung
o
Rasa
tidak nyaman abdomen intermitan
o
Borborigmi
o
Fese
menjadi kecil
Sedangkan ileus akut umumnya
o
Disebabkan
karsinoma kolon tipe infiltrative
o
Terjadi
intususepsi
Ø
Massa
abdominal
Ketika
tumor tumbuh hingga batas tertentu dapat di raba dengan tangan adanya massa dan
sering ditemukan pada kolon kanan.pada pasien lansia biasanya mengurus,dinding
abdomen relative longgar,masa mudah di raba ,dan pada awalnya massa bersifat
mobil setelah menginvasi sekitarnya menjadi infeksi.
B.
Stadium
lanjut
Selain
gejala local yang terjadi di atas dokter
harus memperhatikan tumor adalah penyakit yang sistemik,pada fase akhir progresi kanker kolon timbulnya stadium lanjut misalnya invasi area tumor dalam kavum pelvis
menimbulkan nyeri daah lumbosakra,iskialgia, dan neuralgia obturatoria ke
anterior menginvasi vagina dan visika
urinaria dan menimbulkan oendarahan pada
pervaginam atau hematuria,bila parah dapat timbul fistel rektovaginal,fistel
rektovisikel.
Ø
Obstruksi
ureter bilateral menimbulkan
anuria,uremia,tekanan pada ureter menimbulkan resitensi urin.
Ø
Asites adalah hambatan saluran limfatik atau tekanan
pada vena iliaka menimbulkan udem tungkai,scrotal,.
Ø
Labial
perforasi menimbulkan peritonitis akut,abses abdomen
Ø
Metastasis
ke paru menimbulkan batuk,nafas buru buru,hemoptisis
Ø
Metastasis
ke otak menyebabkan koma
Ø
Metastasis
ke tulag menyebabkan nyeri ,pincaang dan lain lain.
Dan
pada akhirnya akan menimbulkan kakeksia,kegagalan sistemik menurut( Japaries 2013)
Pemeriksaan
Penunjang
Ada
beberapa macam pemeriksaan penunjang menurut Casciato
2004 yang dapat di lakukan untuk
mendeteksi kanker kolorektal
ü Biopsoi(Casciato,2004)
Konfirmasi segara adanya
malignasi dengan pemeriksaan biopsy sangat penting jika terdapat sebuah
abstruksi yang tidak dapat di lakukannya biopsy maka sikat sitologi akan sangat
berguna.
ü Carsinoembrionik antigen (CEA)
screening (Casciato,2004)
CEA adalah glikoprotein yang
terdapat di permukaan kulit sel yang masuk e dalam peredaran darah dan di
gunkan sebagai marker serologi untuk memonitor status kanker kolon dan untuk mendeteksi status rekurensi dini dan
metastase ke hepar.
ü Digital rectal examination(Schwartz,2005)
Pada pemeriksaan yang ini dapat
di lapisi dinding lateral,posterior dan anterior serta spina iskiadika,sacrum
dan coccygeus dapat dinraba dengan mudah.
ü Barium anema (Schwartz,2005)
Cara yang sering digunakan adalah
dnegan memaikai double kontras varium anema yang sesitifitasnya 90% dalam
mendeteksi polip ukuran >1 cm. cara
ini jika di gunakan bersama sama fleksibel sigmoidoskopi merupakan cara yang
hemat biaya sebagai alternative peganti
kolonoskopi untuk pasien yang tidak
dapat mentoleransi kolonoskopi.
ü Endoskopi (Casciato,2004)
Tes ini di indikasikan untuk
menilai seluuh mukosa kolon kerna 3%
dari pasien synchronous kanker dan mempunyai kemungkinan untuk memiliki
polip premaligna.
ü Kolonoskopi (Schwartz,2005)
Ini dapat di gunkan untuk
menampilkan gambaran seluruh mukosa kolon dan rectum. Standar kolonoskopi
panjangnya 160 cm.kolonoskopi adalah cara yang paling akurat untuk dapat menunjukkan polip yang berukuran kurang dari 1 cm.
Penatalaksanaan
Umum
v Pembedahan
Ini adalah salah satu cara yag
telah di terima oleh masyarakat luas sebagai peaganan kuratif untuk kanker
kolorektal.pembedahan Ini searusnya mengeksi dengan batas yang luas dan
maksismal regional lymphadenektomi sementara mempertahankan fungsi dari kolon sebisa mungkinn.untuk lesi di atas
rectum,untuk tumor dengan reseksi minimum margin 5cm bebas tumor menurut Casciato,2004.
Sedangkan menurut Haryono
2012,pembedahan merupakan tindaan rimer yang kira kira 75% pasien
dengan kanker kolorektal.
v Terapi radiasi
Tindakan ini merupakan penanganan
kanker menggunakan sinar x-ray berenergi tinggi guna untuk membunuh sel
kanker.ada dua cara memberikan terapi radiasi;
o
Dengan
eksternal radiasi
o
Internal
radiasi
Pemilihan terapi ini berdasarkan
tipe dan stadium kanker(henry ford 2006)
v Kemoterapi
Dalam bahasa iggris kemterapi
adalah chemotherapy merupakan penggunaan zat kimia untuk perawatan
penyakit.dalam peggunaan moderya,istilah ii hamper merujuk secara eksklusif
kepada obat sit0statik yang di gunakan untuk merawat kanker.
Tujuan kemterapi adalah sebagai
berikut;
o
Untuk
pengobatan
o
Menguragi
massa tumor selain terapi radiasi da pembedahan
o
Meningkatkan kelangsungan hidup
o
Meningkatkan
kualitas hidup
o
Mengurangi
komplikasi akibat metastase
Terapi dapat di berika melalui
cara infuse,ijeksi lagsung dan denga cara diminum . sedagkan efek
sampig yang akan muncul adalah;
o
Lemas
o
Mual
dan muntah
o
Gangguan
pencernaan
o
Sariawan
o
Efek
pada darah
o
Otot
dan saraf
o
Kulit
mejadi kering dan berubah warna
o
Prduksi
hormone
Pathway
pathway kanker kolorektal |
Focus
Keperawatan(Diyono,Kumar Dkk,Muttaqin ,2013)
Menurut
wijaya dan putri 2013, pengkajian dapat di lakukan diantaranya sebagai berikut;
v Pengkajian
Ø
Data
demgrafi
*kanker
kolorektal sering di temukan terjadi pada usia lebih dari 40 tahun
*kanker
kolon dan kanker rectum serig di temuka pada wanita daripada laki laki
Ø
Riawayat
kesehatan dahulu
*kemugkinan
perah menderita polip kolon,radang kronik kolon dan kolotis ulseratif yang tidak teratasi
*adaya
infeksi dan obstruksi pada usus besar
*DIE
atau konsumsi diet yang tidak baik,tinggi protein,tinggi lemak dan rendah
serat.
Ø
Riwayat
kesehatan keluarga
Banyak
kasus teridetifikasi kanker yang meyerag 0rgan tubuh termasuk kaker kolon
itu merupakan penurunan dari keluarga
atau keturunan yang menjadi sifat domain.
Ø
Riwayat
kesehatan sekarang
*pasien
mengeluh nyeri abdomen ,kembung dan lemah
*pasien
dengan keluhan perubahan pada defekasi.
*pasien
mengalami anoreksia ,mual,muntah dan penurunan berat badan
Ø
Pemeriksaa
fisik
*mata;
konjungtiva subanemis /anemis
*leher
; JVP (distensi vena jungularis
*mulut
;mukosa mulut kering dan pucat ,bau mulut yag tidak enak dan lidah pecah pecah.
*abdomen
; adanya tersa massa ,distensi abdomen,penurunan bunyi bising usus dan kembung
*kulit
; turgor kulit buruk,dehidrasi/malnutrisi
Ø
Pegkajian
fungsional Gordon
*aktivitas
dan istirahat adalah gejalanya kelemahan,kelelahan,cepat lelah,sering merasa
gelisah,tidak bisa tidur karena diare semalaman,pembatasan activtas karea
berhubung degan efek prses penyakit
*pernafasan
; nafasnya pendek,respn tubuh terhadap yeri yag dirasakan(dispnea) yang di
tandai dengan takipnea de frekuensi menurun.
*sirkulasi
; tandanya resp0n tubuh tehadap demam,dehidrasi,prses ifalamasi dan
nyeri(takikardi),hip0tensi,
*integritas
ego ; gejalanya ketakutan,ansietas,emosi kesal,fakt0r stress akut/kronis. Yang
tandanya menolak perhatian yang di berika,perhatia menyempit,depresi.
*eliminasi
; gealanya adalah riwayat deare berdarah tak dapat di hitung,tekstur feses
bervariasi dan bentuk lunak dan bau,hilang dan timbul,keseringan tidak dapat di
k0ntrol sampai 20-30 kali /hari.rasa perasaan yang tidak nyaman,mukosa berdarah
dengan atau tidak keluar feses..tandanya ialah menurunnya bising usus,tidak
adanya paristaltik ataj adanya paristaltik yang dapat di lihat dan oliguria.
*hygine
; tandanya adalah ketidak mampuan melakukan perawatan diri,stomatis,terlihat
kekurangan vitamin.
*kenyamanan/nyeri
gejanya adalah nyeri ketika di teka di quadran kiri bawah.
*keamanan
gejalanya adalah adanya riwayat polip ,radang kronik viseratif
*muskulskeletal
ialah penurunan kekuatan otot,kelamahan da malaise(diare,dehidrasi, dan
malnutrisi)
*seksualitas
gejalanya adalah frekuesi meurun/tidak bisa melakukan hubungan seksualitas
*interaksi
sosial gejalanya yaitu masalah hubugan
yang mempunyai kaitan degan tidak mampu beriteraksi dengan aktif dala
sosial
Diagnose
Keperawatan
Ø
Nyeri
akut yag berhubungan dengan agen Injuri fisik
Ø
Rusaknya
integritas jaringan yang berhubungan dengan kerusakan kulit
Ø
Penurunan
pertahanan primer dan sekunder yag berhubungan dega meingkatnya resio infeksi
Focus
Intervensi
No
|
Dx
keperawatan
|
Noc
|
Nic
|
1
|
Nyeri
akut berhubungan dnegan agen injuri fisik
|
Setelah
di lakuka tidakan keperawatan 2x24 jam di harapkan nyeri dapat berkurang
dengan hasil:
1.
vital sign dalam batas normal
2.
mampu mengontrol nyeri
3.
melaprkan bahwa nyeri berkurang
|
Pain
management:
1.
kaji neyri secra komprehensif.
2.
0bservasi non verbal dari ketidak nyamanan
3.
Aarka relaksasi afas dalam
4.
Monitor vital sign
5.
Arahkan untuk istirahat
6.
Kalborasi medis dalam pemberian analgetik
|
2
|
Kerusakan
integritas jarigan berhubugan denga kerusakan kulit
|
Setelah
di lakukak tindaka keperawata selama 2x24jam di harapkan jaringan dan kulit
baik denga hasil:
1.
Tidk ada nekrosis
2.
Perfusi arigan normal
3.
Menunjukkan prses peyembuhan jaringan
|
1.
Ajurkan untuk memakai pakia lnggar
2.
Aga kulit agar tetap bersih
3.
0bservasi luka
4.
Ajarka pada keluarga pasie tetag luka dan perawata
luka
5.
Bantu mobilisasi pasien
|
3
|
Resiko
infeksi berhubug dengan dengan
penurunan pertahanan primer dan sekunder
|
Setelah
di lakuka tidakan keperawatan 2x24 jam di harapkan tidak ada infeks degan
criteria hasil sebagaia berikut:
1.
bebas dari tanda dan gejala infeksi
2.
jumlah leukosit dalam batas normal
3.
mampu untuk mencegah timbulnya infeksi
|
1.observasi kondisi luka
2.
monitor tanda dan gejala Infeksi
3.motivasi
pasien untuk meingkatkan intake nutrisi
4.batasi
pengunjung
5.kalaborasi
dengan ahli gizi untuk diet tinggi kalori dan tinggi prtein
6.kalaborasi
untuk pemberian antibiotic
|
adu ayam bangkok sabung ayam bangkok
ReplyDelete