Askep Kehamilan Trimester 3 Nanda Nic Noc Terbaru
Trimester ketiga kehamilan melelahkan dan tidak nyaman. Namun, dengan memahami informasi tentang trimester ketiga, ini dapat membantu wanita hamil mengurangi kecemasan yang mungkin mereka miliki ketika tanggal jatuh tempo mendekati.
Trimester ketiga kehamilan berlangsung dari kehamilan ke-28 hingga ke-40. Ada banyak tantangan fisik dan emosional yang harus dihadapi wanita hamil di trimester ketiga ini.
Dari perkembangan bayi sendiri, bayi dianggap cukup matang pada akhir minggu ke-37 dan hanya menunggu waktu untuk dilahirkan. Sekitar minggu ke-32, tulang bayi sudah sepenuhnya terbentuk. Bayi juga bisa membuka dan menutup mata dan merasakan cahaya. Selain itu, tubuh bayi akan mulai menyimpan mineral seperti zat besi dan kalsium.
Pada minggu ke 36, kepala bayi harus menghadap ke bawah. Jika bayi tidak pindah ke posisi ini, dokter mungkin mencoba untuk memindahkan posisi bayi atau menyarankan persalinan sesar.
Setelah minggu ke-37 berlalu, perkembangan bayi dianggap sepenuhnya lengkap karena organ-organnya berfungsi. Umumnya, pada usia kehamilan ini, bayi memiliki panjang 48-53 sentimeter dan berat antara 2,7-4 kilogram.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.
Ovum adalah suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm, Spermatozoa berbentuk seperti kecebong dan mempunyai kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam satu jamsel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan kavum uteri, sel sperma disini akan menunggu sel telur.
Konsepsi adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan ovum, umumnya terjadi di ampulakemudian dinding endometrium menebal, selanjutnya membentuk desidua, dimana memungkinkan blastokist untuk berimplantasi. Peristiwa tertanamnya blastokist pada desisua disebut Nidasi.
(Depkes RI, 1993)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal:
1. Satu kali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu)
2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36).
(Prawirohardjo, 2001)
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 ApaPengertian Kehamilan pada Trimester Ketiga?
1.2.2 Bagaimana Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.2.3 Apasaja Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan pada Trimester Ketiga?
1.2.4 Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga?
1.2.5 Bagaimana Perubahan Psikologis Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.2.6 Apasaja Kebutuhan Nutrisi pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.2.7 Bagaimana Reaksi Kognitif dan Emosional Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.2.8 Apasaja Komplikasi Kehamilan pada Trimester Ketiga?
1.2.9 Apa Pengertian Senam Hamil?
1.2.10 Bagaimana Gerakan Senam hamil?
1.2.11 Bagaimana Asuhan Keperawatan pada KehamilanTrimester Ketiga?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan tentang Kehamilan Trimester Ketiga dan Senam Hamil serta Bagaimana Asuhan Keperawatannya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.3 Menjelaskan Pengertian Kehamilan pada trimester ketiga?
1.3.4 Menjelaskan Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.3.5 MenjelaskanSubjektif dan Objektif Kehamilan pada Trimester Ketiga?
1.3.6 MenjelaskanPertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga?
1.3.7 MenjelaskanPerubahan Psikologis Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.3.8 Menjelaskan Kebutuhan Nutrisi pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.3.9 MenjelaskanReaksi Kognitif dan Emosional Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.3.10 MenjelaskanKomplikasi Kehamilan pada Trimester Ketiga?
1.3.11 Menjelaskan Pengertian Senam Hamil?
1.3.12 Menjelaskan Gerakan Senam Hamil?
1.3.13 Menjelaskan Asuhan Keperawatan pada KehamilanTrimester Ketiga?
1.4 Manfaat
Mengetahui dan Menjelaskan Apa itu Kehamilan Trimester Ketiga dan Bagaimana Asuhan Keperawatannya.
Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 3 BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang perempuan, masa kehamilan ini didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. (Dep Kes, 2009 : 15)
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan akan diakhiri dengan proses persalinan.
Kehamilan Trimester III adalah Kehamilan yang berusia antara 28 minggu sampai dengan 40 minggu atau Aterm.
B. Perubahan Fisik dan Fisiologis pada Wanita Hamil
Perubahan yang terjadi pada wanita hamil meliputi:
1. Uterus
a. Ukuran
Untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar karena hipertrofi dan hiperplasia otot polos uterus, serat kolagen menjadi endometrium higroskopis menjadi ukuran desidua dalam usia kehamilan 30 x 25 x 20 cm dengan kapitasi lebih dari 4000 cc.
b. Bobot
Berat rahim naik luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu).
c. Bentuk dan Konsistensi
Rahim yang teraba mengandung cairan ketuban, lapisan uterus terasa tipis, oleh karena itu bagian janin dapat disentuh melalui dinding perut dan dinding rahim.
d. Posisi Rahim
Rahim memasuki rongga perut yang dalam pembesaran dapat mencapai batas hati. Rahim yang hamil biasanya bergerak, lebih mengisi rongga perut kanan atau kiri. (Rustam Mochtar, 1998: 36)
e. Vaskularisasi
Aa.uterin dan Aa.Ovarika bertambah panjang dan keturunannya. Pembuluh darah mengembang dan meningkat. (Rustam Mochtar, 1998: 36)
f. Gambar ukuran rahim dan kehamilan tua
Pada usia kehamilan 28 minggu, Uterine Fundus Height terletak 2-3 jari di atas pusat. Menurut Spiegelberg, mengukur ketinggian fundus uterus dari simfisis adalah 26,7 cm di atas simfisis. Pada usia kehamilan 36 minggu, Uterine Fundus Height terletak 3 jari di bawah Xiphoideus Processus.
Pada usia kehamilan 40 minggu, Tinggi Fundus Rahim terletak pada 8 bulan tetapi melebar ke samping, yang terletak di antara tengah tengah dan Prosesus Xiphoideus. (Rustam Mochtar, 1998: 52)
2. Uteri serviks
Leher rahim divaskularisasi dan menjadi lunak, yang disebut tanda goodell. Kelenjar endoserviks membesar dan mengeluarkan banyak cairan lendir, karena peningkatan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi cerah disebut tanda Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998: 35)
3. Ovarium (indung telur)
Ovulasi berhenti. Masih ada Corpus Luteum Gravidity hingga pembentukan Uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron (kira-kira pada usia kehamilan 16 minggu dan Corpus Luteum Gravidity berdiameter sekitar 3 cm).
Kadar relaxin dalam sirkulasi ibu dapat ditentukan dan ditingkatkan pada trimester pertama.
Relaxin memiliki efek menenangkan hingga janin tumbuh dengan baik sampai cukup bulan. (Rustam Mochtar, 1998: 35)
4. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva berubah karena pengaruh estrogen. Sebagai akibat dari hipervaskularisasi, vagina dan vulva tampak lebih merah atau kebiru-biruan. Warna marah pada vagina atau leher rahim disebut tanda Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998: 35)
5. Dinding Perut
Pembesaran rahim menyebabkan peregangan dan menyebabkan robekannya serat-serat elastis di bawah kulit yang mengakibatkan striae gravidarum. Kulit perut pada pigmen alba linea meningkat dan disebut linea nigra. (Rustam Mochtar, 1998: 36)
6. Mammae
Selama kehamilan payudara menjadi lebih besar, tegang, berat. Nodul yang teraba, karena hipertrofi alveoli, bayangan vena lebih biru. Ada juga hiperpigmentasi pada puting dan areola payudara. Jika payudara diperas, susu jolong kuning (kolostrum) akan keluar. (Rustam Mochtar, 1998: 40)
7. Sirkulasi darah
a. Volume darah
Total volume darah dan volume plasma darah meningkat dengan cepat. Volume darah akan meningkat banyak, sekitar 25% dengan puncak pada usia kehamilan 32 minggu, diikuti oleh curah jantung (Cardiac Output) yang meningkat sekitar 30%. Peningkatan plasma darah bisa mencapai 40% saat mendekati masa. (Rustam Mochtar, 1998: 37)
b. Denyut nadi dan tekanan darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua dan naik kembali seperti pada masa pra-kehamilan. Tekanan vena dalam batas normal. Denyut nadi biasanya naik, nilai rata-rata adalah 84 kali per menit. (Rustam Mochtar, 1998: 38)
c. Jantung
Pompa jantung mulai meningkat sekitar 30%. Setelah 3 bulan kehamilan dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan. (Rustam Mochtar, 1998: 38)
8. Sistem pernapasan
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan sesak nafas. Ini disebabkan oleh usus yang ditekan ke arah diafragma karena pembesaran rahim. Kapasitas vital paru sedikit meningkat selama kehamilan. Seorang wanita hamil selalu menghirup dada (pernapasan thoracic). (Rustam Mochtar, 1998: 38)
9. Traktus urinarius
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul karena kandung kencing mulai tertekan.
Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesterone. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar daripada ureter kiri karena mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan oleh karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan.
Mungkin karena orang bergerak lebih sering memakai tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut lebih sering dijumpai Hidroureter Dekstra dan Pielitis Dekstra.
Disamping sering kencing tersebut diatas terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69 %. Reabsorbsi di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea, asam folik dalam kehamilan. (Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 97)
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh Lobus Anterior Hipofisis.
Kadang – kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung dikenal sebagai Cloasma Gravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama juga di areola mamae. Linea Alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai Linea Nigra.
Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut Striae Livide. Setelah partus Striae Livide ini berubah warnanya menjadi putih dan disebut Striae Albikantes. Pada seorang multigravida sering tampak Striae Livide bersama Striae Albikantes. (Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 97 – 98 )
11. Sistem Endokrin
Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti :
Kelenjar Tiroid : Dapat membesar sedikit
Kelenjar Hipofise : Dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar Adrenal : Tidak begitu terpengaruh
12. Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
a. Tingkat metabolic basal (basal metabolic rate,BMR) pada wanita hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
b. Keseimbangan asam –alkali (acic base balance) sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali.
c. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
d. Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing, dan kadang kala dijumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada diabetes melitus. Dalam keadaaan hamil, pengaruh kelenjar endokrin agak terasa, seperti somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal 17-ketosteroid.
e. Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainya terdapat di badan, perut, paha dan lengan.
f. Metabolisme mineral
Kalsium dibutuhkan rata – rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30 – 40 gram.
Fosfor : Dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.
Zat besi : Dibutuhkan tambahan zat besi ± 800 mg (30-50 mg/hari)
Air : Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g. Berat badan wanita hamil akan naik rata-rata sekitar 10-14 kg, yaitu pada Trimester I = 1-2 kg, Trimester II = 5-7 kg, dan Trimester III = 4-5 kg. Kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh : Janin, uri, air ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air. Kenaikan berat badan yang berlebihan biasa ditemukan pada Ibu hamil yang mengalami keracunan kehamilan. (http://www.dr-suparyanto.blogspot.com)
h. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila dibutuhkan, dipakai lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori.
i. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat besi dan vitamin B, oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin. (Rustam Muchtar, 1998 : 39-40)
13. Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone dan elastin dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan ketidakseimbangan persendian.
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah peregangan otot-otot dan pelunakan ligament-ligamen. Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan – perubahan tersebut adalah Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan), Otot – otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil) dan Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus).
Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan struktural dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan beban dan menekan kehamilan.
Oleh karena itu masalah postur merupakan hal biasa dalam kehamilan :
a. Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan merubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
b. Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda-benda (memar biru) dan kehilangan keseimbangan (jatuh).(PusDikNaKes, 2003 :100)
C. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu.
Baca Juga: Askep Kehamilan Normal Nanda Nic Noc Terbaru
Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan pada timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya.
Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek.
Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin juga sudah memilih sebuah nama untuk bayinya. (PusDikNaKes, 2003 : 28)
Berat badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam, adanya perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin besar, adanya perubahan gambaran diri (konsep diri, tidak mantap, merasa terasing, tidak dicintai, merasa tidak pasti, takut, juga senang karena kelahiran sang bayi). (Tri Rusmi Widayatun, 1999 : 154)
D. Kebutuhan Fisik Ibu hamil Trimester III
1. Oksigen
Oksigen penting dalam pembentukan energi agar produktivitas kerja dan tubuh tidak cepat lelah.
2. Nutrisi
Pada trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat baik, tetapi jangan berlebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi.
Selain itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh besar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.
3. Personal Hygiene
Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, seperti mandi dua kali sehari, mengganti pakaian dalam setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara dan pakaian yang menyerap keringat.
4. Eliminasi
Lebih banyak cairan yang dikeluarkan melalui ginjal sebagai air seni dan perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit).
Baca Juga: Askep Kehamilan Ektopik Nanda Nic No
Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan).
5. Seksualitas
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual asalkan dilakukan dengan hati-hati dan dengan cara yang benar. Perlu diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena berat perut yang makin membesar dan tekniknya pun sudah sulit dilakukan.
6. Mobilisasi dan Body Mekanik
Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari – hari yang aman dan nyaman selama kehamilan.
7. Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan, antara lain dapat melatih cara mengedan yang benar.
8. Istirahat dan Tidur
Istirahat bagi ibu hamil meringankan urat syaraf atau mngurangi aktifitas otot. Kegunaan istirahat adalah :
a. Untuk melepaskan lelah
b. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk santai dan membentuk kegiatan baru
c. Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan selanjutnya
d. Mengembalikan kekuatan tubuh yang hilang
9. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toxoid (TT). Gunanya dalam antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus dan juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Jadwal pemberian suntikan tetanus pada Ibu hamil adalah :
a. TT 1 : Selama kehamilan Trimester II, biasanya diberikan saat usia kehamilan Ibu mencapai 6 bulan.
b. TT 2 : 1 bulan setelah pemberian TT 1
10. Traveling
Pada kehamilan trimester III, biasanya Ibu tidak dianjurkan untuk berpergian karena beban perut Ibu yang semakin besar, dikhawatirkan dapat menyebabkan Ibu kelelahan dan menimbulkan ketidaknyamanan, seperti mengakibatkan adanya gangguan sirkulasi darah dan Oedema pada tungkai karena kaki yang tergantung dan duduk terlalu lama saat perjalanan.
11. Memantau Kesejahteraan Janin
Tujuan dalam pemantauan janin adalah untuk deteksi dini ada / tidaknya faktor resiko kematian perinatal tersebut (hipoksia / asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, infeksi).
Cara – cara pemantauannya :
a. Perkiraan pertumbuhan janin dari tinggi fundus uteri terhadap usia kehamilan
b. Perkiraan berat janin dengan rumus Jhonson Tossec
c. Auskultasi denyut jantung janin dengan alat lennec / dopler / CTG
d. USG dan lain – lain
12. Persiapan Laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya.
Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti RS, RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
13. Persiapan Kelahiran Janin
Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi. Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan.
Baca Juga: Contoh Proposal Pengajuan Judul Skripsi
Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia perlukan.
Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
E. Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasinya
1. Haemoroid
Penyebab :
a. Pelebaran vena dari anus
b. Hemoroid dapat bertambah besar dalam kehamilan karena adanya kongesti darrah dalam rongga panggul
c. Relaksasi dari otot halus pada bowel, memperbesar konstipasi dan tertahannya gumpalan
Penanganan :
a. Hindari konstipasi dan usahakan BAB yang teratur
b. Beri rendam duduk hangat/dingin
c. Bila mungkin gunakan jari untuk memasukkan kembali hemoroid ke dalam anus dengan pelan-pelan
d. Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah defekasi
e. Olesi jeli ke dalam rectum sesudah defekasi
f. Konsul ke dokter sebelum menggunakan obat hemoroid.
2. Sering Kencing
Biasanya ibu merasa sering ingin kencing. Ini terjadi karena kandung kencing tertekan oleh uterus yang sudah sangat besar, selain itu juga dipengaruhi oleh hormon Aldosteron yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah.
Penangannya :
a. Kurangi minum waktu akan tidur, agar istirahat tidak terganggu
b. Kegel exercise otot pubis
c. Bila ada keluhan saat BAK rujuk ke dokter, gunakan pembalut kalau perlu
d. Tentramkan hati ibu dengan memberi penjelasan bahwa keadaan ini adalah fisiologis.
3. Gangguan Pernapasan
Nafas dangkal terjadi pada 50% wanita hamil, ekspansi diafgrama terbatas karena pembesaran uterus, dimana rahim membesar mendesak diafragma ke atas
Penanganan :
a. Latihan nafas melalui senam hamil
b. Tidur dengan bantal yang tinggi
c. Makan tidak terlalu banyak
d. Konsul ke dokter bila ada kelainan asma dll
e. Berikan penjelasan bahwa hal ini akan hilang setelah melahirkan
4. Oedema
Penyebab :
a. Peningkatan sodium yang banyak.
b. Meningkatnya permeabilitas kapiler sehubungan dengan peningkatan hormon estrogen
c. Peningkatan tekanan vena
d. Varices vena dengan kongesti
e. Defisiensi diet protein
Penanganan :
a. Meningkatkan periode istirahat, berbaring pada posisi miring kiri
b. Tinggikan kaki bila duduk dan kenakan stoking
c. Tingkatkan intake protein
d. Menurunkan intake KH selama retensi cairan di jaringan
e. Minum 6-8 gelas cairan sehari untuk membantu diuresis natural
f. Anjurkan klien untuk melaporkan tanda toxemia, pre-eklampsi, oedema, kelebihan BB, sakit kepala, pandangan kabur, penurunan urine output.
5. Perubahan libido
Penyebab :
a. Wanita mungkin mengalami sakit ulu hati dan gangguan pencernaan. Mungkin juga hemoroid atau hal lain yang mengurangi nafsu seksual
b. Kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya kehamilan mungkin terjadi pada trimester 3, seperti kurang tidur dan ketegangan
c. Rasa letih yang berlebihan disebabkan perubahan hormon yang dapat mengurangi daya tarik seksual
d. Rasa takut menyebabkan kecemasan yang dapat menyebabkan pasangan menghindari, mengekspresikan hubungan seksual.
e. Nyeri waktu coitus disebabkan karena uterus terdorong ke bawah
f. Pengaruh janin menimbulkan penurunan seksual
Penanganan :
a. Menjelaskan dan memberikan support pada ibu maupun suami bahas perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah normal dan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan psikologis.
b. Jelaskan pada keluarga perlu pendekatan memberikan kasih sayang pada istri untuk mengalihkan rangsangan seksual secara fisik menjadi kontak psikis.
6. Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada perut paha payudara maupun pada bagian lain terutama pada lipatan-lipatan
Penyebab :
a. Perenggang kulit
b. Peningkatan pengeluaran keringat
Cara mengatasi
a. Potong dan bersihkan kuku agar jika tergaruk tidak berbekas
b. Jaga kebersihkan kulit
c. Mandi guyur minimal 2x sehari
d. Kurangi pemakaian sabun
7. Ulu hati terasa panas
Penyebab :
a. Kelambatan pengosongan lambung
b. Lambung terdesak oleh rahim
Cara mengatasi :
a. Jangan mengkonsumsi makanan yang memproduksi gas seperti kubis, nangka, sawi dan durian
b. Hindari mengkonsumsi makanan yang berlemak dan porsi besar
c. Minum sedikit susu atau teh hangat
8. Sembelit atau susah buang air besar (BAB)
Penyebab
a. Peningkatan penyerapan air oleh usus
b. Konsumsi tablet zat besi
c. Kurang minum
d. Kurang mengkonsumsi makanan berserat
e. Kurang gerak badan
f. Penekanan usus oleh pembesaran rahim
Penangannya :
a. Berikan minum ± 6 gelas sehari
b. Diet mengandung tinggi serat
c. Exercise ringan
d. Tidak boleh memberikan obat-obat yang mengandung laxatif
e. Berikan penjelasan keadaan yang sedang dialami
9. Keputihan
Penyebab :
a. Pengaruh hormonal
b. Peningkatan produksi lendir
Cara mengatasi :
a. Jangan membilas bagian dalam liang senggama
b. Kenakan pembalut wanita dan segera ganti jika sudah basah
c. Jaga kebersihan alat kelamin (bersihkan dari arah depan ke arah belakang)
d. Jika gatal, bau menusuk, ada perubahan sifat dan warna segera laporkan dan konsultasikan pada tenaga kesehatan
10. Varises
Penyebab :
a. Keturunan
b. Pengaruh hormon kehamilan
c. Pembesaran rahim yang menghabat aliran darah
d. Mengejan saat buang air besar
Cara mengatasi :
a. Jangan terlalu lama berdiri atau duduk
b. Hindari pakaian ketat
c. Cukup bergerak
d. Jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar
e. Berbaring dengan kedua kaki ditinggikan misalnya dengan di ganjal bantal
11. Sakit Kepala
Penyebab :
a. Ketegangan emosional
b. Ketegangan pada mata (gangguan atau masalah pada mata)
Cara mengatasi
a. Santai dan istirahat
b. Segera laporkan ke tenaga kesehatan jika berlangsung terus menerus
12. Nyeri Punggung
Penyebab : Perubahan keseimbangan tubuh oleh pembesaran perut, penarikan otot akibat pembesaran rahim, tertekannya pembuluh-pembuluh darah dan terganggunya peredaran darah karena pembesaran rahim, tertekannya tulang Lumbalima dan tulang Ekor oleh kepala janin yang sudah memasuki pintu atas panggul.
Cara mengatasi ;
a. Santai dan istirahat
b. Tidur dengan posisi miring kiri
c. Latihan menggoyangkan pinggul
F. Pemeriksaan Kesehatan Rutin selama Trimester III
ANC sebaiknya dilakukan setiap bulan sampai usia kehamilan mencapai 32 minggu dan kemudian dilanjutkan setiap 2 minggu sekali sampai tanggal persalinan atau minimal selama trimester III.
Pemeriksaan yang dilakukan selama kunjungan biasanya mencakup pemeriksaan fisik secara umum dan pemeriksaan fisik secara khusus, gunanya adalah untuk mengetahui kesehatan Ibu dan memantau pertumbuh-kembangan Janin.
Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan Janin dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badan. kenaikan berat badan rata-rata antara 10 Kg sampai 14 Kg selama hamil.
Analisa Data
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
|
DS:
-
Ibu mengatakan sesak terutama saat duduk
-
Ibu mengatakan usia kehamilan 32 minggu lebih
DS:
-
FR 22x/menit
-
TFU 28 cm
|
Pembesaran
uterus
Penekanan
dingding diafraghma
Asupan
dan ekspansi paru menurun
Asupan
O2 menurun
Hiperventilasi
Pola
nafas tak efektif
|
Gangguan
pola nafas
|
2
|
DS:
-
Ibu mengatakan lama tidur ± 3 jam per hari
-
Ibu mengatakan sering ingin BAK
DO:
-
Saat pengkajian ibu tampak gelisah
-
F BAK selama sakit 8x/hari
|
Pembesaran
uterus
Penekanan
vesikaurinaria
Volume
vesika menurun
Meningkatnya
miksi
Perubahan
pola eliminasi
|
Perubahan
pola eliminasi
|
3
|
DS:
-
Ibumengatakan makan selama sakit 2x/hari dengan porsi kecil (setengah piring)
-
Ibu mengatakan merasa agak mual
DO:
-
Hb 9,9 g/dl
-
LL 18cm, bb 54kg, TB 172
-
|
Plasenta
tumbuh maksimal/progresif
Hormone
HCG
Mual,
asupan
Intake
makanan
|
Nutrisi
kurang dari kebutuhan
|
4
|
DS:
-
Ibu mengatakan BAB 1X/hari
-
Iu mengatakan konstipasi BAB keras
DO:
-
Setelah di auskultasi bising usus (1-2x/menit)
|
HCG
meningkat
Korpusluteum
dipertahankan
Meningkatnya
hormon progesteron
Otot
polos relaksasi
Meningkatnya
motilitas usus
Meningkatnya
peristaltik
konstipasi
|
Konstipasi
|
NO
|
Dx
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
1
|
Pola
nafas tak efektif berhubungan dengan adanya penekanan diafragma
|
Setelah
dilakukan asuhan keperawatan 3x24jam pola nafas klien dapat teratasi dengan
criteria hasil:
-
Pola nafas efektif
-
Ttv dalam batas normal
-
Ekspansi paru mengembang dengan baik
-
Tidak ada pernafasan cuping hidung atau retraksi dinding dada
|
1)
Kaji frekuensi kedalaman pernafasan dan ekspansi dada. catat upaya pernafasan
effort termasuk penggunaan otot bantuan nafas dan alat bantu nafas
2)
Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas tambahan (whezing,stidor)
3)
Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi ibukolaborasi dalam pemberian O2
tambahan- berikan humidifikasi tambahan bila perlu atau bila diindikasi
|
2
|
Perubahan
pola eliminasi berhubungan dengan penekanan vesikaurinaria
|
Setelah
dilakukan tindakan asuhan keperawatan 3x24jam perubahan pola eliminasi urine
dapat teratasi dengan kriteria hasil :
- Ibu
mengungkapkan penyebab sering kencing
- Mengidentifikasi
cara mencegah sering/ statis urinarius
-
Frekuensi BAK normal, adaptasi ibu baik
|
1)
Berikan informasi perubahan berkemih
2)
Kaji perubahan frekuensi, pola eliminasi
3)
Anjurkan ibu melakukan posisi miring kiri saat tidur - perhatikan keluhan
nokturia
4)
Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak dalam waktu yang cukup lama
5)
Kolaborasi melakukan tes urine miastream untuk memeriksa albumine dalam darah
|
3
|
Konstipasi
berhubungan dengan penurunan motilitas usus, peningkatan kadar progesterone
|
Setelah
dilakukan asuhan keperawatan 3x24jam konstipasi dapat teratasi dengan
kriteria hasil:
-
bising usus normal (3-12x/menit)
-
Tidak konstipasi
- Ibu
mengatakan BAB sudah tidak keras lagi
|
1)
Kaji kebiasaan eliminasi alvi sebelum dan sesudah selama sakit/hamil
2)
Observasi bising usus ibu
3)
Berikan informasi dien tentang buah-buah segar, sayuran, serat dan masukan
cairan adekuat (2L/hari)
4)
Anjurkan latihan ringan secara teratur. Hindari latihan yang keras dan lama
|
4
|
Nutrisi
kurang dari kebutuhan behubungan dengan intake inadekuat, peningkatan HCG
|
Setelah
dilakukan askep 3x24 jam nutrisi klien dapat terpenuhi dengan kiteria hasil:
- IBu
mampu menjelaskan komponen diat yang seimbang prenatal
-
Menunjukan BB 500 gr/hari
- Ibu
mengikuti diet yang dianjurkan
|
1)
Timbang BB dan ukur TB ibu
2)
Hitung IMT, BBLH, dan LL
3)
Observasi adanya mual/muntah sedikit dan/banyak
4)
Kolaborasi pemberian suplemen zat besi/vitamin yang sesuai
5)
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam penentuan program diet ibu
|
|
0 Response to "Askep Kehamilan Trimester 3 Nanda Nic Noc Terbaru"
Post a Comment