Asuhan Keperawatan Jiwa Isolasi Sosial Pada Tn.S Nanda Nic Noc
A. PENGKAJIAN
- Identitas Pasien
Nama klien : Tn.S,
Umur : 25 tahun,
jenis kelamin : laki-laki
pendidikan terakhir : SMA,
alamat : Mns, ciep
agama : islam
- Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.A,
Umur : 47 tahun,
jenis kelamin : laki-laki,
alamat : Mns, ciep
agama : Islam,
hubungan dengan pasien : kakak kandung.
- Alasan Masuk
Alasan pasien masuk rumah sakit jiwa pasien sering menyendiri, bicara sendiri, bingung, sulit tidur, marah-marah, tidak mau makan, jarang sekali bergaul dengan lingkungan, karena pasien merasa malu dan juga merasa dirinya tentara sudah sejak 60 tahun dan sudah siap mati jika diperintah oleh atasannya, sehingga akhirnya pasien marah-marah dan memukul orang dan benda yang ada disekitarnya.. Karena kondisi tersebut pada tangal 15 januari 2019 keluarga membawa pasien ke RSJD.
B. ANALISA DATA
HARI/ TgL
|
DATAFOKUS
|
MASALAH
|
ETIOLOGI
|
Rabu
14 jan
2019
|
DS:
Tidak didapatkan data
subjektif
DO:
1. Sering terlihat Perubahan
persepsi sensor: Halusinasi Menarik diri melamun.
2. pasien tampak bingung dan bicara sendi.
3. pasien kurang kooperatif dan
menundukan kepala saat wawancara.
4. Pendiam dan suka menyendiri
|
Perubahan persepsi sensori: Halusinasi
|
Menarik diri
|
DS:
1. pasien mengatakan malu dan males.
berinteraksi dengan orang lain
2. pasien merasa malu karena tidak
mempunyai pekerjaan dan penghasilan sendiri
3. pasien memilih memendam
masalahnya sendiri
DO:
1. pasien tampak lemah dan tidak bersemangat
2. Kontak mata kurang Gangguan isolasi sosial:
menarik diri Harga diri rendah
3. pasien lebih sering menyendiri dan jarang mengikuti
kegiatan
diruangan
|
Gangguan isolasi
sosial: menarik
diri
|
Harga diri rendah
|
|
DS:
1. pasien mengatakan merasa
malu dan minder dengan dengan
keadaanya.
2. pasien merasa malu karena tidak
mempunyai pekerjaan dan penghasilan.
3. pasien lebih memilih memendam
maslahnya sendiri.
DO.:
1. pasien tampak lemah dan tidak
bersemangat
2. pasien sering menunduk saat
berinteraksi
3. Kontak mata kurang Gangguan konsep diri: Harga
diri rendah
Koping individu tidak efektif.
4. pasien lebih sering menyendiri dan jarang
mengikuti kegiatan di ruang
|
Gangguan konsep
diri: Harga diri
rendah
|
Koping individu
tidak efektif
|
C. DAGNOSA KEPERAWATAN NANDA NIC NOC
- Resiko perubahan sensori persepsi: halusinasi b/d gangguan interaksi sosial menarik diri.
- Isolasi social (menarik diri) berhubungan dengan harga diri rendah.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tgl/
jam
|
Diagnosa
keperawatan
|
Implementasi
|
Respon
hasil
|
Selasa
15
Jan
2019
Jam
9:30
|
Resiko
gangguan sensori persepsi: Halusinasi berhubungan dengan menarik diri
|
SP1:
·
Membina hubungan saling percaya.
·
Membantu klien mengenal penyebab isolasi social
·
Membantu klien mengenal keuntungan berhubangan dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
·
Mengajarkan klien cara berkenalan
·
Memasukan ke jadwal harian pasien
|
S:
·
pasien menjawab salam dari perawat
·
pasien mengatakan namanya Tn.S
senang dipanggil Tn.S
·
pasien mengatakan kabarnya baik
·
pasien mengatakan tidak mau bergaul dengan orang
lain karena malas dan malu
·
pasien mengatakan keuntungan berinteraksi dengan
orang lain adalah banyak teman banyak ilmu
·
pasien mengatkan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain adalah tidak punya teman
·
Pasien mengatakan
mau berkenalan dengan orang lain
O:
a.
pasien menjawab salam perawat dan
mengungkapkan alasa menarik diri
b. pasien mengerti
tentang manfaat berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang
lain
c.
Kontak mata sedikit saat berkurang
d.
pasien tidak maumemulai pembicaraan
e.
pasien kurang kooperaif sering menunduk
f.
Dan kurang fokus pada pembicaraan
A:
pasien mampu mempraktekan cara berkenalan
P:
pasien
a.
Motivasi pasien untuk belajar berkenalan
dengan perawat
b.
Anjurkan pasien untuk untuk memasukan ke
jadwalkegiatan harian
Perawat:
a.
Evalusi SP1
b.
Ajarkan pasien
untuk
berinteraksi dengan perawat lain(SP2)
|
Rabu
16
Jan
2019
Jam
10:30
|
SP2:
1.
Mengevaluasi SP1
2.
Mengajarkan pasien berinteraksi secara
bertahap(berkenal dengan orang pertama seorang perawat)
3.
Memasukan ke jadwal harian pasien
|
S:
a.
pasien mengatakan kabarnya baik
b.
pasien mengatakan masih mengingat yang
diajarkan perawat kemarin yaitu cara tentang berkenalan
c.
pasien mengatakan mau berkenalan dengan
perawat
O:
a.
pasien tampak lebih semangat
b.
Kontak mata mulai ada
c.
pasien sudah bisa tersenyum sedikit
d.
pasien tampak lebih kooperatif dari
sebelumnya
A:
a.
pasien mampu mengulang cara berkenalan (SP1)
b.
pasien mampu berkenalan dengan perawat
lain(SP2)
P:
Pasien :
a.
Motivasi pasien untuk berkenalan serta berinteraksi dengan perawat yang lain
b.
Anjurkan klien untuk memasukan jadwal harian
Perawat:
a.
Evaluasi SP1 dan SP2
b.
Ajarkan pasien untuk berkenalan dengan orang
lain (klien lain)
|
|
Kamis
17
Jan
2019
Jam
10:30
|
SP3:
1.
Mengevaluasi sp 1dan 2
2.
Melatih pasien berinteraksi secara bertahap(
berkenalan dengan dengan orang kedua seorang pasien)
3.
Memasukan ke jadwal harian klien
|
S:
a.
pasien mengatakan perasaannya lebih baik
dari hari kemarin
b.
pasien mengatakan masih mengingat SP1 yaitu
cara berkenalan dengan perawat yang lain
c.
pasien mengatakan mau berkenalan dengan
klien yang lain
O:
a.
pasien lebih kooperatif dari sebelumnya
b.
Kontak mata ada
c.
pasien tidak bisa fokus dengan klien lain
karena lebih terbiasa dengan perawat
A:
a.
pasien mampu mengulang SP1 yaitu cara
berkenalan dan SP2 yaitu berkenalan dengan perawat lain
b.
pasien belum mampu
melakukan
SP3 yaitu berkenalan dengan klien lain
P:
Pasien :
a.
Motivasi pasien untuk berkenalan dengan klien
yang lain
b.
Ajarkan pasien untuk untuk memasukan ke
jadwal harian
Perawat:
a.
Evaluasi SP1 dan SP2
b.
Ulangi tindakan untuk SP3 karena belum optimal
|
Itulah tadi pembahasan tentang asuhan keperawatan jiwa nanda isolasi sosial pada Tn, S nanda nic noc, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
0 Response to "Asuhan Keperawatan Jiwa Isolasi Sosial Pada Tn.S Nanda Nic Noc"
Post a Comment