Macam-Macam Cairan Infus dan Fungsinya Terbaru!
Kebutuhan cairan dan elektrolit untuk proses dinamik, karena tubuh membutuhkan perubahan yang terkait dengan stressor fisiologis dan Lingkungan. Cairan dan elektrolit yang saling terkait, ketidakseimbangan yang terjadi sendiri, terjadi dalam bentuk kelebihan ataupun kekurangan cairan tubuh akan dipenuhi dengan membari cairan infus.
Pengelompokan Cairan Infus
- Cairan Hipotonik
Osmolaritasnya lebih rendah di bandingkan dengan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah daripada serum), maka larut dalam serum dan menurunkan osmolaritas serum. Cairan yang diambil dari dalam pembuluh darah menuju ke luar ke jaringan luar (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas yang rendah ke osmolaritas lebih tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yg dituju.
Dipakai pada kondisi sel "ditingkatkan" dehidrasi, contohnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, serta pada pasien hiperglikemia (dengan kadar gula darah tinggi) dengan pemantauan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yg dikeluarkan dari tiba tiba tiba dari dalam darah, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan meningkatkan tekanan intrakranial (dalam otak) pada sebagian besar orang. Misalnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,
- Cairan Isotonik:
Osmolaritas (merupakan tingkat kepekatan) cairannya yang dihasilkan serum (merupakan bagian cair dari komponen darah), maka terus menerus berada di dalam pembuluh darah. Berguna pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, maka tekanan darah meningkat). Mempunyai risiko kelebihan kelebihan, kelebihan pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya cairan Ringer-Laktat (RL) dan normal saline atau larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
- Cairan hipertonik:
Osmolaritasnya lebih tinggi daripada serum, maka “menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel-sel ke dalam pembuluh darah. Dapat mengurangi bengkak (edema), menormalkan tekanan darah dan meningkatkan produksi urine. Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Contohnya NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%, Dextrose 5% + Ringer-Lactate, Dextrose 5% + NaCl 0,9%, produk darah dan albumin.
- Kristaloid
Sebagai isotonik, sehingga efektif dalam mengisi volume cairan ke dalam pembuluh darah dalam waktu singkat dan bermanfaat pada pasien yang membutuhkan cairan segera. Contohnya Ringer-Laktat dan garam fisiologis.
- Koloid
Ukuran molekulnya (umumnya protein) cukup besar maka tidak akan ke luar dari membran kapiler dan terus menerus dalam pembuluh darah, sehingga sifatnya hipertonik dan mampu menarik cairan dari luar pembuluh darah. Misalnya adalah albumin & steroid.
1. Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik & asidosis) pada keadaan:
1. Indikasi:
1. Indikasi:
1. Indikasi:
1. Indikasi:
1. Indikasi:
1. Indikasi:
1. Indikasi
1. Indikasi
1. Indikasi
1. Indikasi
1. Indikasi
Jenis-Jenis dan Fungsi Cairan Infus
ASERING1. Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik & asidosis) pada keadaan:
- gastroenteritis akut,
- demam berdarah dengue (DBD),
- luka bakar,
- syok hemoragik,
- dehidrasi berat,
- trauma.
- Na 130 MEq
- Cl 109 MEq
- K 4 MEq
- Ca 3 MEq
- Asetat (garam) 28 MEq
- Asetat dimetabolisme di otot, & masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati
- Pada operasi sebelum operasi sesar, RA akan mengatasi asidosis laktat lebih baik daripada RL pada neonatus
- Pada kasus pembedahan, asetat akan berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran Memiliki risiko vasodilator
- Pada kasus stroke akut, membutuhkan MgSO4 20 persen sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus maka menghemat risiko edema serebral
1. Indikasi:
- Sebagai pertanyaan awal, status elektrolit pasien belum diketahui, misalnya ditemukan pada kasus emergensi (dehidrasi lantaran asupan oral tidak memadai, demam)
- Dosis bisanya 500-1000 ml untuk sekali pemberian dengan melalui intravena.
- Kecepatan sedang 300-500 ml/jam untuk orang dewasa dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
- Kurang dari 24 jam setelah operasi
- Bayi lahir prematur ataupun bayi baru lahir, bisa diberikan lebih dari 100 ml/jam
1. Indikasi:
- Mensuplai kalium dengan jumlah 20 MEq/L pada KA-EN 3B
- Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air & elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, sesuai kebutuhan asupan oral terbatas
- Mensuplai kalium dalam jumlah 10 MEq/L pada KA-EN 3A
- Rumatan untuk kasus pasca operasi (lebih dari 24-48 jam)
1. Indikasi:
- Rumatan pada kasus suplemen NPC Dibutuhkan 400 Kcal/L
- Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air & elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, sesuai kebutuhan asupan oral terbatas
- Mensuplai kalium 20 MEq/L
- Rumatan untuk kasus pasca operasi (lebih dari 24-48 jam)
1. Indikasi:
- Infus rumatan untuk bayi dan anak
- Tidak mengandung kalium, maka bisa diberikan kepada klien dengan berbagai kadar kalium serum normal
- Digunakan untuk dehidrasi hipertonik
- K 0 MEq/L
- Na 30 MEq/L
- Cl 20 MEq/L
- Laktat 10 MEq/L
- Glukosa 40 Gr/L
1. Indikasi:
- Solusi infus rumatan untuk bayi dan anak dengan usia kurang dari 3 tahun
- Mensuplai 8 MEq/L kalium pada kllien yang berisiko hipokalemia
- Digunakan untuk dehidrasi hipertonik
- Na 30 MEq/L
- K 8 MEq/L
- Glukosa 37,5 Gr/L
- Laktat 10 MEq/L
- Cl 28 MEq/L
1. Indikasi:
- Untuk resusitasi
- Kehilangan NaCl, seperti diare
- Sindrom yg berkaitan dengan kehilangan natrium (insufisiensi adrenokortikal, asidosis diabetikum dan luka bakar)
1. Indikasi
- Suplai ion bikarbonat
- Resusitasi
- Asidosis metabolik
1. Indikasi
- Suplai air dan insulin melalui parenteral untuk penderita diabetik
- Kondisi kritis lainnya yang membutuhkan nutrisi eksogen, seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein
- Dosis: 0,3gr/kgBB/jam
- Mengandung 400 Kcal/L
1. Indikasi
- Luka bakar
- Stres metabolik berat
- Infeksi berat
- Kwasiokor
- Pasca operasi
- Dosis untuk orang dewasa 100ml/60 menit
- Nutrisi Parenteral Total
1. Indikasi
- Nutrisi tambahan pada gangguan saluran Gastrointestinal
- Penderita Gastrointestinal yang dipuasakan
- Kebutuhan metabolik yang meningkat seperti luka bakar, trauma dan pasca operasi)
- Dosis untuk orang dewasa 500 ml dalam waktu 4-6 jam (20-30 tpm)
- Stres metabolik sedang ataupun ringan
1. Indikasi
- Suplai asam amino pada penderita hiponatremia dan stres metabolik ringan
- Nitrisi awal untuk pasien pasca operasi
- Tifoid
Itulah tadi ulasan tentang macam-macam cairan infus beserta dengan fungsinya, untuk kita tenaga kesehatan wajib tahu semua itu, lebih lagi yang masih status mahasiswa seperti saya, sangat-sangat penting untuk mengetahui macam-macam cairan infus da fungsinya.
0 Response to "Macam-Macam Cairan Infus dan Fungsinya Terbaru!"
Post a Comment